384 Anak di Purbalingga Kehilangan Orang Tua Akibat Covid
MENINGGAL- Pemakaman jenazah salah satu warga yang positif Covid-19. PURBALINGGA - Sebanyak 384 anak di Kabupaten Purbalingga kehilangan orang tuanya akibat meninggal dunia karena Covid-19. Data tersebut dirilis Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosdaldukKBP3A) Kabupaten Purbalingga, Rabu (16/2). Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinsos Dalduk KB P3A, Yuniati Adiningsih mengatakan, ada 384 anak di Kabupaten Purbalingga yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19. Terdiri dari 16 anak menjadi yatim-piatu atau kehilangan kedua orang tuanya, 172 yatim atau kehilangan bapak dan 196 piatu atau kehilangan ibu. Ditambahkan olehnya, sebanyak 373 anak sudah dilakukan assessment dan psikososial oleh tim pada tahun 2021. "Tahun 2021 DinsosdaldukKBP3A sudah menyalurkan bantuan program atensi anak dari Kemensos untuk yatim-piatu, yatim dan piatu karena Covid-19 berupa uang," tambahnya. Dia mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada anak-anak tersebut pada bulan September-Desember 2021. "Yakni, dengan rincian bagi yang belum sekolah sebesar Rp 300 ribu per bulan, serta yang sudah sekolah Rp 200 ribu per bulan," jelasnya. Dia juga menyebutkan ada enam rencana aksi yang akan dilakukan oleh Pemkab Purbalingga, untuk anak-anak tersebut. Yakni, layanan pendidikan yakni memastikan anak bisa terus bersekolah dengan nyaman terhindar dari bullying. Layanan pengasuhan yakni memastikan pemenuhan hak anak dalam pengasuhan baik dengan kerabat, ayah atau ibunya. https://radarbanyumas.co.id/686-anak-di-banyumas-kehilangan-orang-tua-karena-covid-19/ Hal itu, akan ditindaklanjuti oleh beberapa dinas seperti Dinas Pendidikan dan kebudayaan dengan rencana aksi Program Mageh Sekolah yang pelaksanakannya Maret - Juli 2022. Dinpermasdes merencanakan akan membuat surat edaran bupati terkait penggunanan dana desa untuk dana pendidikan terutama anak putus sekolah "Dari Kemenag, akan memberikan bantuan rekomendasi kemudahan anak-anak terdampak masuk ke pondok pesantren. Dari Dinaker, akan memberikan pelatihan keterampilan, memfasilitasi pembuatan kartu kuning dengan sasaran 118 anak. Kemudian dari Bank Artha Perwira, akan membantu memberikan pinjaman modal usaha dalam bentuk keringanan bunga," jelasnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: