Bursa Kerja Online Dinilai Belum Efektif Diterapkan di Purbalingga

Bursa Kerja Online Dinilai Belum Efektif Diterapkan di Purbalingga

DIDOMINASI PEREMPUAN: Pekerja di Kabupaten Purbalingga sejauh ini masih didominasi perempuan, meski beberapa perusahaan sudah mulai mempekerjakan laki-laki di beberapa bagian. (AMARULLAH/RADARMAS) Mayoritas Perusahaan Pilih Seleksi Langsung PURBALINGGA- Bursa kerja menjadi salah satu hal yang disorot Pemkab Purbalingga tahun 2022 ini. Oleh karenanya, berbagai upaya dilakukan, termasuk program pendaftaran kerja secara online. Sayangnya, hal itu belum efektif diterapkan di Kabupaten Purbalingga saat ini. Perusahaan-perusahaan di Purbalingga, lebih cenderung pendaftaraan atau melamar kerja secara offline alias datang langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Sehingga untuk sistem daftar kerja online sejauh ini belum familiar, khususnya di Purbalingga. Hal itu disampaikan Ketua Konfederasi SPSI Kabupaten Purbalingga, Mulyono, pekan lalu. Sebelumnya, Dinnaker Purbalingga kerap memberikan pilihan, yakni bursa kerja online dan bursa kerja offline, melalui jobfair. Namun kondisi saat ini agaknya tidak memungkinkan untuk menggelar bursa kerja offline. "Saat ini banyak pabrik khususnya rambut dan bulu mata PMA dan PMDN membuka seleksi langsung datang,” katanya. Diakui, kondisi pekerja di Purbalingga masih didominasi pekerja perempuan, khususnya di pabrik-pabrik. Meski demikian, bukan berarti kaum laki-laki tidak bisa dipabrik. Banyak sudah yang diterima masuk kerja di pabrik rambut. Hanya saja tidak sebanyak perempuan. “Saat ini untuk lamaran kerja yang online biasanya perusahaannya di luar Purbalingga. Kalau lokal Purbalingga, lebih mengedepankan seleksi dan wawancara langsung,” imbuhnya. Hingga awal tahun 2021 lalu, tercatat ada sebanyak 5.659 orang pencari kerja laki-laki dan perempuan sebanyak 9.845 orang. Namun bukan berarti lapangan kerja untuk laki-laki sulit. Karena kondisi setiap tahun trendnya seperti itu. Total sebanyak 15.504 orang. Data dari website resmi Dinnaker Kabupaten Purbalingga, update lowongan kerja terakhir sampai tahun 2019 silam. Itupun sebatas pengumuman pengadaan CPNS tahun 2019. Lalu beberapa perusahaan dan rumah sakit serta rekrutmen anggota TNI. Tahun 2022 ini Dinas Tenaga Kerja (Dinnaker) Kabupaten Purbalingga memilih menerapkan layanan online melalui Whatsapp terkait penempatan tenaga kerja. Yaitu melalui program Mayuh Ngode, ngode adalah kerja. Yaitu program bagi pencari kerja agar memperoleh pekerjaan melalui informasi lowongan kerja yang dimiliki Dinaker Purbalingga dan penempatannya. https://radarbanyumas.co.id/59-perusahaan-negara-tujuan-pekerja-migran-indonesia-masih-dibuka/ “Mayuh Ngode akan mengirimkan pesan berantai kepada pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja beserta kualifikasinya. Lewat Mayuh Ngode, kami terlebih dahulu mengklarifikasi kualifikasi pencari kerja yang ada dalam data kami. Selanjutnya kami kirimkan informasinya melalui WhatsApp,” tutur Kepala Dinnaker Purbalingga, Bambang Widjonarko. Program ini memudahkan pencari kerja memperoleh lowongan kerja dan pekerjaan. Dinnaker Purbalingga terus berinovasi dalam diseminasi informasi lowongan pekerjaan. “Kalau aplikasi bursa kerja online sudah ada di Dinas Propinsi. Mayuh Ngode bukan pengganti Bursa Kerja Online. Namun kami masih bisa mengakses ke sana sebagai bahan informasi,” rincinya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: