IKM Knalpot Purbalingga Butuh SNI Agar Minimalisasi Knalpot Brong

IKM Knalpot Purbalingga Butuh SNI Agar Minimalisasi Knalpot Brong

SNI: Para perajin Knalpot Purbalingga yang masih homemade saat membuat produk di salah satu bengkel mereka. (AMARULLAH/RADARMAS) PURBALINGGA- Pemerintah Kabupaten Purbalingga sedang mengusulkan pendampingan dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk industri knalpot Purbalingga. Standar Nasional Indonesia (SNI) dibutuhkan ini untuk melindungi Industri Kecil Menengah (IKM) Knalpot. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin SSos MSi menyebutkan, usulan standarisasi itu semakin kencang ketika muncul isu aktual yang berkembang terkait razia knalpot brong/bising oleh jajaran Polri. “Kondisi ini berpotensi meresahkan para pelaku IKM Knalpot di Purbalingga. Karena dikhawatirkan dapat mengurangi omset mereka. Seperti diketahui, produk knalpot Purbalingga adalah knalpot handmade yang sudah pasti non standard atau aftermarket. Harus kami usulkan pendampingan standarisasi,” papar Johan. Hingga saat ini, BSN belum pernah mengadakan standarisasi SNI Knalpot (secara umum,red). Karenanya, pihaknya memohon agar bisa dilakukan SNI knalpot. Mulai jenis knalpot standar maupun aftermarket. “Standarisasi ini untuk melindungi agar jangan sampai produk IKM dianggap non standar saat sudah ada SNI Knalpot,” imbuhnya saat audiensi dengan BSN secara virtual, kemarin di Ruang Rapat Bupati. Johan menyebut saat ini ada sekitar 350 IKM Knalpot di Purbalingga dengan penyerapan kerja mencapai 4500 orang. Ia memastikan Pemkab Purbalingga dengan pelaku IKM Knalpot sangat berkomitmen agar produk knalpot Purbalingga bisa memenuhi standar (SNI) termasuk standar kebisingan. “Kami merencanakan Gedung LIK Logam Purbalingga salah satunya akan digunakan untuk uji kebisingan. Februari ini juga kami akan berkunjung ke Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) di Bandung untuk belajar kriteria kebisingan,” tegasnya. https://radarbanyumas.co.id/ikm-knalpot-purbalingga-minta-laboratorum-untuk-uji-kebisingan/ Pada kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengakui jika knalpot merupakan produk unggulan IKM di Purbalingga. Bupati berharap agar pelaku IKM ada pendampingan dalam standarisasi produk. Terlebih pemerintah pusat juga memiliki perhatian besar terhadap IKM dengan dibuatkan LIK (Lingkungan Industri Kecil) Logam. “Melalui pendampingan ini, knalpot memiliki SNI yang akan jauh lebih baik. Saya yakin ke depan kalau knalpot sudah berlabel SNI pasti akan potensial dijual dalam skala nasional maupun internasional,” ungkapnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: