Distribusi Diklaim Tak Maksimal, Stok Minyak Goreng di Purbalingga Makin Menipis
MENIPIS: Penjual di pasar tradisional hanya menjual stok lama dengan harga lama. (DOK RADARMAS) PURBALINGGA - Minyak goreng murah satu harga Rp 14 ribu per liter mengalami kelangkaan di sejumlah toko moderen dan pasar tradisional di Kabupaten Purbalingga. Hal itu, dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat. "Stok minyak goreng di beberapa toko moderen habis. Kami kesulitan membeli minyak goreng dengan harga subsidi pemerintah," kata Bambang, salah satu warga di Kelurahan Wirasana, Senin (31/1). Karena kondisi tersebut, akhirnya dia "banting stir" membeli minyak goreng dengan harga lama yang banyak tersedia di toko dan pasar tradisional. "Daripada tidak bisa masak. Kami terpaksa membeli minyak goreng dengan harga yang lebih mahal," ujarnya. Ian, pelaku UMKM dari Kecamatan Kalimanah juga terpaksa membeli minyak goreng dengan harga 19 ribu per liter. Karena, stok minyak goreng satu harga di sejumlah toko moderen langka. "Harga mionyak goreng di pasar tradisional masih menggunakan harga lama, yakni Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter," jelasnya. Masyarakat berharap, pemerintah bisa memberikan solusi terkait langkanya minyak goreng satu harga di pasaran. "Kami curiga ini merupakan akal-akalan dari distributor, untuk melakukan penimbunan minyak goreng. Mereka baru menjual minyak goren jika harga melonjak karena kelangkaan stok di pasaran," cetus Susilo, warga Kecamatan Purbalingga. Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengatakan, berdasarkan info dari pimpinan toko moderen kelangkaan minyak goreng, karena terdapat kekurangan jumlah minyak goreng yang dikirim oleh supplier. https://radarbanyumas.co.id/toko-modern-di-purwokerto-mulai-kehabisan-stok-minyak-goreng/ "Info dari supplier (kelanggaan stok minyak goreng) juga karena terdapat kekurangan jumlah yang dikirim oleh produsen minyak goreng," katanya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: