Jalin Kebersamaan Lewat Seni Tradisional di Klenteng Hok Tek Bio Purbalingga

Jalin Kebersamaan Lewat Seni Tradisional di Klenteng Hok Tek Bio Purbalingga

TRADISIONAL: Penampilan grup karawitan di Klenteng Hok Tek Bio. (*ADITYA/RADARMAS) PURBALINGGA - Ada berbeda yang terlihat di Klenteng Hok Tek Bio Purbalingga, Jumat (14/1) malam hingga Minggu (16/1). Sejumlah kesenian tradisional asli Jawa ditampilkan di tempat ibadah Tridharma atau tiga agama, yakni Konghucu, Budha dan Tao di Purbalingga tersebut. Seni tradisi Jawa, yakni kuda lumpung atau ebeg, wayang golek, karawitan dan tari ujungan ditampilkan bergiliran di Klenteng Hok Tek Bio. Pertunjukan seni tradisi asli Jawa itu, ditampilkan dalam Bazaar Art Purbalingga, yang diluncurkan bertepatan dengan Bulan Perdamaian Dunia tersebut. Ketua Klenteng Hok Tek Bio Purbalingga dr Mulyadi mengatakan, event ini menjadi bentuk penghormatan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia sesuai slogan Bhineka Tunggal Ika. "Pada Bazar terlihat kolaborasi penggambaran Tri Dharma dalam Klenteng Hok Tek Bio dan juga pemuda seni yang mayoritas beragama Islam yang membawakan budaya desanya," katanya. Mantan anggota DPRD kabupaten Purbalingga ini menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan bisa menjai jalan menuju perdamaian dan menuju persaudaraan melalui kolaborasi yang ada di even tersebut. "Semoga ini jadi jalan persatuan dan perseduluran," tambahnya. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan, karena menurutnya, kegiatan ini juga bagian dari menguri-uri budaya. Dia berharap, melalui kegiatan yang dilaksanakan para generasi muda Purbalingga semakin mencontai seni budaya lokal. "Sebagaimana pesan Bung Karno, Indonesia harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya," ujarnya. Selain itu, bazar ini bisa memberi semangat khsuusnya kepada para pegiat seni budaya di Purbalingga. https://radarbanyumas.co.id/klenteng-boen-tek-bio-banyumas-kirim-donasi-untuk-pengungsi-korban-erupsi-gunung-semeru/ "Karena pandemi saya yakin sektor seni adalah sektor yang terdampak, saya bersyukur ada kegiatan seperti ini, semoga memotivasi para seniman yang lain, meskipun dalam pandemi tetap berbuat, berkarya dan berprestasi untuk Purbalingga," katanya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: