Mulai Bangkit, Dinaker Purbalingga Optimis Tak Ada PHK Lanjutan, Bupati Monitoring Perusahaan-Perusahaan

Mulai Bangkit, Dinaker Purbalingga Optimis Tak Ada PHK Lanjutan, Bupati Monitoring Perusahaan-Perusahaan

CEK : Bupati saat turun ke pabrik mengecek kondisi perusahaan dan karyawan pabrik, Rabu (12/8). ISTIMEWA PURBALINGGA- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga optimis tak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lanjutan di perusahaan-perusahaan seperti PMA/PMDN rambut dan bulu mata. Kepala Dinaker Purbalingga, Edhy Suryono mengaku jika aktivitas perusahaan saat ini mulai bangkit. Banyak yang sudah diberangkatkan semua. Edhy juga meyakini terpuruknya pendapatan perusahaan karena dampak wabah Covid-19 karena rata- rata pembeli (buyer) dari luar negeri. Sehingga saat itu banyak yang menghentikan permintaan produk. Namun kini sudah mulai ada order yang lumayan bisa untuk kembali bangkit. “Kami mendampingi Bupati dan jajaran saat turun langsung mengecek dampak pandemi Covid-19 di perusahaan rambut dan kayu di Purbalingga,” tuturnya, Rabu (12/8). Pada kesempatan itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM melakukan monitoring dan evaluasi ke sejumlah perusahaan di Purbalingga. Kegiatan ini untuk mengetahui sejauh mana dampak Covid-19 yang melanda dunia terhadap perusahaan-perusahaan di Purbalingga termasuk juga penerapan protokol kesehatan di setiap perusahaan. Beberapa perusahaan yang dikunjungi diantaranya PT Mahkota Tri Angjaya (industri bulu mata palsu), PT Sinar Cendana Abadi (industri bulu mata), PT Sung Chang (industri rambut palsu), PT Karya Bhakti Manunggal (industri pengolahan kayu), dan PT Hyupsung (industri bulu mata palsu). Berdasarkan monitoringnya, sejumlah perusahaan yang dikunjungi tersebut sudah menerapkan protokol kesehatan. https://radarbanyumas.co.id/produksi-benang-antih-dan-kain-tenun-desa-tumanggal-tembus-ekspor-amerika/ https://radarbanyumas.co.id/kondisi-nyata-aturan-jaga-jarak-di-bus-sulit-dilakukan-angkutan-umum-kejar-pendapatan/ “Alhamdulillah seluruh pabrik sudah menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari seluruh karyawan menggunakan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan, jaga jarak dan pengukuran suhu,” kata Bupati Tiwi. Hasil komunikasi dengan beberapa perusahaan tersebut, diakui saat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap perusahaan salah satunya dalam hal permintaan/order. Bupati menuturkan, hampir seluruh perusahaan bulu mata dan rambut palsu ini mengalami penurunan order dari 30 sampai 50 persen. “Mudah-mudahan situasi Covid-19 ini bisa segera stabil di seluruh dunia sehingga tentunya dampak terhadap perusahaan-perusahaan di Purbalingga ke depan segera stabil dan kembali sedia kala,” katanya. Berdasarkan pantauannya masing-masing mempunyai kebijakan yang berbeda-beda dalam menanggapi dampak penurunan order ini. Sebagian ada yang terus mempertahankan agar tidak ada PHK terhadap karyawan dan ada beberapa karyawan yang dirumahkan. Vice President Director PT Hyupsung, Son Hyung mengungkapkan penerapan protokol kesehatan mutlak harus diterapkan di perusahaannya. Bahkan dilakukan penyekatan menggunakan mika pada meja kerja antar karyawan yang berhadapan, dengan harapan pencegahan penularan Covid-19 lebih maksimal. “Sekarang saya terus untuk menerapkan aturan protokol kesehatan yang ada,” katanya. Diakui, kondisi order perusahaannya kini memang sedang susah, tidak sebaik saat kondisi normal tanpa pandemi. Namun perlahan order sudah mulai bertambah dibanding saat-saat awal pandemi. “Penurunan order sampai dengan 50 lebih, terutama order dari Amerika. Mungkin jika uji coba vaksin Covid-19 di Amerika berjalan efektif nanti bisa kembali pulih,” ungkapnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: