Ditemukan Situs Mirip Candi di Ponjen

Ditemukan Situs Mirip Candi di Ponjen

BALOK: Situs berbentuk balok yang diduga candi, saat didatangi petugas dan pemerintah desa. ISTIMEWA PURBALINGGA - Masyarakat Desa Ponjen Kecamatan Karanganyar menemukan situs yang diduga candi. Temuan situs cagar budaya itu dikenal oleh warga sebagai Candi Wurung. Bentuknya berupa tumpukan batu persegi. Situs itu berada di perbukitan Gunung Plana tepatnya Grumbul Kepyar, desa setempat. Akses perjalanan menuju ke lokasi situs membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit. Yaitu melintas di jalan pematang sawah untuk mencapai ke lokasi perbukitan tersebut. Romidi, Kepala Desa Ponjen menjelaskan, situs diduga candi telah lama ditemukan oleh masyarakat setempat. Banyak versi yang diyakini masyarakat mengenai candi tersebut. Ada yang menyebut candi itu dibuat di situ tapi belum jadi sudah ketahuan akhirnya tidak jadi. Namun ada juga yang menilai pembangunan candi itu untuk menyuplai pembangunan candi lain," katanya. Lebih lanjut dikatakan, keberadaan candi tersebut belum banyak menghasilkan data detil. Namun pihaknya tetap berniat agar keberadaan batu tersebut bisa diteliti lebih lanjut. “Saya belum bersurat Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Jateng. Semoga setelah ini saya akan bersurat agar bisa diteliti. Sekarang baru dalam tahap pembersihan," imbuhnya. Dia juga menyebut situs yang diduga candi tersebut berupa batu berwujud balok panjang. Namun demikian batu berwujud balok panjang harus dibuktikan secara ilmiah. "Masih simpang siur jadi harus diteliti lagi. Ini penting, karena ilmiah," tegasnya. Sementara itu, kepada Wartawan, petugas Bagian Perlindungan Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Muhammad Junawan mengatakan, hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, situs diduga candi itu pernah ditinjau oleh Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta. Hasil penelitian Balar, tumpukan batuan tersebut menyatakan bahwa situs diduga candi merupakan proses geologis. “Hasil foto-foto yang dikirim, saya setuju kalau itu merupakan proses geologis, tanpa campur tangan khusus manusia," katanya. Junawan kembali meyakinkan, ciri-ciri jika situs dinyatakan candi harus terdapat bekas pengerjaan. Kemudian ditemukan bekas pahatan maupun tatahan di lokasi candi. "Selain itu harus ada bentuk-bentuk yang dimaksud candi yaitu bentuk denah, komponen sudut, bagian kaki, atap. Kalau itu terpenuhi, maka bisa disebut candi, " rincinya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: