Satu Hari Butuh 4 Tangki Air Siram Alun-Alun Purbalingga dan Taman
SIRAM Petugas Dinas Lingkungan Hidup tengah menyiram rumput alun-alun Purbalingga. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) PURBALINGGA - Musim kemarau mulai berdampak pada tanaman di taman dan alun-alun. Sejak beberapa hari terakhir, Dinas Lingkungan Hidup harus menyiram air sekitar 4 tangki sekali siram. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Sigit Subroto MT mengatakan, tanaman di lokasi tersebut mulai membutuhkan air karena hujan semakin jarang. Jika tidak disiram, tanaman dan pohon akan mati. “Penyiraman kami lakukan malam. Tujuannya agar lebih mengena di tanaman dan tidak menganggu aktivitas di tempat-tempat itu,” tuturnya. Tak hanya tanaman dan pohon, rumput dalam alun-alun juga rutin disiram. Selain rawan kering, banyak debu yang menyebabkan ketidaknyamanan pengunjung alun- alun. Saat ini DLH mengelola Taman Bojong, Taman Karangsentul, Taman Maerakaca, Taman SMPN 2 Purbalingga dan sejumlah taman lainnya. Dikatakan Sigit, pihaknya menggunakan armada milik DLH yang biasa digunakan untuk tangki air. Khusus tanaman atau pohon di median jalan dan trotoar, bukan kewenangan DLH. Namun, kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. "Jika sudah ada perintah kewenangan ke DLH, maka akan ikut dipelihara,” tandasnya. Sigit mengaku belum tahu sampai kapan penyiraman dilakukan. Namun sejak awal musim kemarau hingga beberapa pekan kedepan akan terus dilakukan penyiraman. “Kalau sesekali ada hujan, penyiraman sementara dihentikan. Tapi kalau sudah terlalu kering, akan rutin kami siram,” ujarnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: