Pertamina Kabupaten Purbalingga Tambah 6.040 Elpiji 3 Kg

Pertamina Kabupaten Purbalingga Tambah 6.040 Elpiji 3 Kg

Untuk Tiga Hari OP PURBALINGGA – Untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) di Kabupaten Purbalingga, Pertamina menambah 6.040 tabung. Kuota tambahan dikeluarkan secara bertahap mulai Sabtu (9/12) hingga Senin (11/12). “Dengan adanya tambahan 6.040 tabung, diharapkan stok elpiji 3 kg di masyarakat dapat tercukupi,” kata Koordinator Agen Gas Elpiji 3 Kilogram Purbalingga DPC Hiswana Migas Banyumas, Hendy Setyo Utomo. ANTRE : Warga antre membeli elpiji 3 kg saat digelar OP di Balai Desa Bojongsari. Satu KTP hanya bisa membeli maksimal dua tabung elpiji 3 kg. Untuk OP selama tiha hari, Pertamina sediakan 6.040 elpiji 3 kg. GALUH WIDOERA/RADARMAS Operasi pasar mulai dilakukan Sabtu (9/12) kemarin, di Balai Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari. Jumlah tabung yang berhasil terjual sebanyak 300 tabung dengan harga Rp 15,5 ribu per tabung. “Pada saat operasi pasar, masyarakat sekitar Desa Bojongsari dapat membeli elpiji 3 kg dengan menunjukkan KTP. Satu KTP hanya bisa membeli maksimal dua tabung elpiji 3 kg,” imbuh Hendy. Dikatakan, permintaan elpiji 3 kg yang meningkat tidak hanya terjadi di Purbalingga, namun juga diluar daerah. Menjelang tahun baru, menurutnya, memang selalu terjadi lonjakan permintaan elpiji 3 kg karena banyak hajatan dan hari libur. “Selain itu juga banyak warga mampu yang seharusnya menggunakan elpiji 12 kg atau bright gas 5,5 kg yang non subsidi, namun malah membeli elpiji 3 kg yang bersubsidi,” tuturnya. Saat pelaksanaan OP, warga harus antre. Salah satu warga, Wardoyo mengungkapkan, kelangkaan elpiji 3 kg membuatnya resah. “Kebetulan di rumah isi tabung tinggal sedikit, tahu kabar ada operasi pasar di balai desa saya langsung ke sini,” katanya. Menurutnya, kelangkaan sering terjadi namun upaya penanganan masih lambat. Dia berharap Purbalingga akan mendapat tambahan kuota untuk tahun depan. “Upaya preventif kan lebih penting, stok harusnya ditambah melihat besarnya konsumsi gas melon. Selain itu, bulan-bulan gas langka sudah terlihat, jadi lebih baik jauh-jauh hari dilakukan OP atau penambahan kuota di pangkalan,” imbuhnya. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: