Lapak Lantai 2 Pasar Bobotsari Mangkrak

Lapak Lantai 2 Pasar Bobotsari Mangkrak

PURBALINGGA - Pedagang Pasar Bobotsari yang menempati bangunan baru sejak 16 Maret lalu, mulai mengeluhkan tempat berdagang (lapak). Khususnya pedagang yang menempati lantai atas. Mereka mengaku selain masih ada atap cor yang bocor, omzet tidak pernah maksimal. Hanya mencapai kurang lebih 50 persen dari sebelumnya. Kurni, salah satu pedagang mainan anak mengatakan, saat ini atap cor masih ada yang bocor atau merembes mengenai dagangan. Saluran air dari paralon juga bocor sehingga harus diatasi darurat. TIDAK DITEMPATI : Lapak milik pedagang di lantai dua banyak yang tidak ditempati. Mereka beralasan sepi pembeli karena jarang yang naik ke lantai dua.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS “Saya juga hanya mendapatkan pembeli langganan saja. Namun tidak tiap hari. Sedangkan pembeli baru tidak banyak yang sampai lantai atas. Sehingga berpengaruh pada omzet yang menurun lebih dari 50 persen dibanding saat masih jualan di luar pasar,” katanya, Rabu (29/11). Kurni meminta prasarana dibenahi dan PKL yang sudah membeli lapak segera ditempati. Jangan malah kembali ke luar pasar. “Lebih dari 100 PKL yang sudah beli lapak tapi tidak ditempati karena sepi pembeli. Selain itu, mereka memilih kembali berjualan diluar. Saya minta petugas tegas dan meminta mereka menempati lapak yang telah ditentukan," tandasnya. Pedagang jilbab, Krisna, selain mengeluhkan atap bocor juga adanya tindak pencurian dagangan di pasar. Belum lama ini barang dagangannya dicuri pada malam hari. Sementara itu, Kepala Pasar Bobotsari Winarso mengakui, ada 50 persen lebih dari 240 PKL yang tidak menempati lapaknya di lantai 2. Banyak yang kosong dan akhirnya ada yang sampai kotor. Untuk itu, Winarso akan kembali mengkonfirmasi kepastian akan ditempati atau izin dicabut dengan disesuaikan ketentuan yang ada. "Sebenarnya pedagang sudah mulai berjalan normal. Khusus PKL, kami akui belum semua menggunakan lapaknya. Alasannya sudah pindah profesi. Namun kami butuh kepastian, agar bisa dialihkan ke pedagang lain yang membutuhkan,” tegasnya. Soal keamanan, pihaknya sudah menyediakan kamera pengintai (CCTV) di belasan titik. Tujuannya mengantisipasi dan membantu pengamanan secara visual lokasi berdagang mereka. Kemungkinan juga akan ditambah lagi kameranya. “Tahun 2018 mendatang, kami juga akan membuat pintu pengaman dan awning atau kanopi mengitari bangunan pasar. Saat ini tambahan 64 kios juga sedang dikebut,” ujarnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: