Pekerjaan Proyek Fisik di Kabupaten Purbalingga Dinilai Lambat

Pekerjaan Proyek Fisik di Kabupaten Purbalingga Dinilai Lambat

Bupati Minta Dewan Turun ke Lapangan PURBALINGGA - Pekerjaan sejumlah proyek fisik di Kabupaten Purbalingga dikritik Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM. Pasalnya, pekerjaan dengan nilai miliaran rupiah ini tidak menggunakan sistem padat pekerja Akibatnya, progres pekerjaan proyek menjadi lamban karena pekerja yang digunakan tidak seimbang dengan beban pekerjaan. Hal itu diungkapkan Tasdi saat melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pekerjaan pelebaran jalan mulai dari Desa Kalikajar hingga Desa Kaligondang di Kecamatan Kaligondang, kemarin (5/8). Seperti di pembangunan talud pelebaran jalan di Jalan Raya Kaligondang, pekerja proyek yang mengerjakan pembuatan besi cor talud sangat minim. "Kalau hanya tiga pekerja seperti ini, kapan selesainya. Seharusnya pekerjanya ditambah, agar percepatan kegiatan bisa terpenuhi," jelasnya. Pekerjaan-Proyek-Fisik-Dinilai-Lambat Tasdi meminta kepada rekanan kontraktor yang memenangkan lelang proyek untuk menambah pekerja. "Kalau sudah ke pekerjaan yang bersifat teknis keahlian, tenaganya sedikit itu tak masalah. Tapi kalau seperti ini, seharusnya pekerjanya lebih banyak lagi," keluhnya. Tak hanya itu, bupati juga menyoroti pekerjaan pelebaran jalan mulai dari depan Kantor Kecamatan Kaligondang. Sebab progres pengecoran jalan masih belum memuaskan. "Seharusnya jangan hanya fokus menggali tanah untuk melebarkan jalan, sedangkan pengecoran belakangan. Saya minta pengecoran dilakukan bersamaan dengan penggalian tanah. Minimal 50 meter digali, setelah itu dicor. Begitu seterusnya," ungkapnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga Ir Sigit Subroto mengatakan, akan menghubungi rekanan pemenang lelang kegiatan untuk mempercepat progres. Menurutnya, pekerjaan pelebaran jalan untuk pengecoran baru dilakukan sekitar 5 persen. Sedangkan untuk pekerjaan fisik lain yang sudah tanda tangan kontrak kerja, secara umum sudah dikerjakan sekitar 52 persen. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Karseno SH, beberapa proyek perbaikan jalan kabupaten yang menggunakan APBD murni tahun 2016 rata- rata sudah selesai 100 persen. Meski ada proyek jalan yang diminta sedikit dibenahi di sisi jalan karena masih belum diuruk. Komisi IV melakukan pemantauan sebagai upaya preventif agar proyek pembangunan bisa sesuai aturan main dan tidak ada kendala dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat. “Bupati juga sudah wanti-wanti beberapa kali agar dewan sering turun ke lapangan, terutama mengecek proyek fisik,” tegasnya saat melakukan pemantauan pelebaran dan peningkatan jalan raya Desa Campakoah-Metenggeng Kecamatan Mrebet dan jalan raya Desa Karangklesem-Karanggambas-Prigi di Kecamatan Padamara. Namun Karseno enggan menyebut secara detil semua hasil pemantauan jalan secara teknis. Karena hanya akan dilaporkan lebih rinci ke dinas terkait. (tya/amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: