Jakarta Masih Bahaya - Status PSBB Belum Dicabut

Jakarta Masih Bahaya - Status PSBB Belum Dicabut

Foto udara menunjukkan kendaraan komuter di Jalan Jendral Sudirman Jakarta terlihat lancar. Atas, warga Jakarta menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan. JAKARTA – Jakarta belum lepas sebagai kawasan episentrum penyebaran virus corona. Ini merupakan warning, agar pendatang untuk berfikir ulang. Ini pun setelah Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif pada Minggu (14/6) totalnya menjadi 38.276 orang. Ini setelah ada penambahan sebanyak 856 orang. Kemudian, untuk pasien sembuh menjadi 14.531 setelah ada penambahan sebanyak 755 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.134 dengan penambahan 43. Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 18.760 pada hari sebelumnya, Sabtu (13/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 514.287. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 110 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 82 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 222 lab. Sedangkan untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ada 9.658 dan akumulasinya menjadi 322.933. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 857, negatif 8.801, sehingga secara akumulasi menjadi positif 38.277 dan negatif 284.656. ”Kita dapatkan kasus baru konfirmasi Covid-19 sebanyak 857 orang, sehingga totalnya menjadi 38.277 orang,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto, Minggu (14/6). Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif. ”Kalau kita perhatikan dari data yang kita miliki, maka peningkatan tertinggi di Jawa Timur dengan penambahan 196 orang, dan ada laporan sembuh 75 orang. Kemudian Sulawesi Selatan 133 orang konfirmasi positif kasus baru dan 36 sembuh,” jelas Yuri. ”DKI Jakarta 117 kasus konfirmasi baru, dan melaporkan 249 orang sembuh. Kemudian Jawa Tengah 113 pasien konfirmasi positif yang baru, dan 20 kasus sembuh. Kalimantan Selatan 70 baru dan 30 kasus yang sembuh,” imbuh Yuri. Sementara itu, data provinsi lima besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 8.978 orang, Jawa Timur 7.793, Sulawesi Selatan 2.840, Jawa Barat 2.604, Jawa Tengah 2.059 dan wilayah lain sehingga totalnya 38.276. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan masyarakat bahwa hingga sekarang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah ibu kota masih berlaku. ”Ingat, Corona ini masih ada, karena itu kita masih melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, masih PSBB,” katanya di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (14/6). Ditambahkannya, sejauh ini upaya penanganan terus digencarkan. Dan instansi terkait terus intensif mencari orang-orang yang sudah terpapar tanpa gejala. ”Kalau mereka tahu sudah terpapar agar bisa isolasi diri atau perlu dirawat, segera bisa dirawat,” katanya. Selama wabah Covid-19 masih ada, kata Anies, pengetesan kesehatan terhadap masyarakat akan terus diaktifkan. ”Jadi kita malah mengaktifkan pencarian kasus, jadi namanya active case finding itu kita kerjakan, karena itulah kita mendapatkan positif lebih banyak. Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya grafiknya kecil, supaya angkanya turun dengan mengurangi pengetesan wah bahaya itu,” katanya. Anies menambahkan kegiatan tes cepat maupun tes usap bukan bertujuan untuk menurunkan grafik pasien, namun untuk mendeteksi dini serta menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman Covid-19. ”Kalau kita tidak meningkatkan pengetesan, kan pengetesan itu sekarang hampir dua kali lipat tiap hari, tujuannya menyelamatkan warga, jadi bukan bertujuan menurunkan grafik,” katanya. (fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: