Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anaknya yang Berumur 14 Tahun dan 3 Tahun

Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anaknya yang Berumur 14 Tahun dan 3 Tahun

Lokasi kejadian yang mengakibatkan dua orang anak meninggal dan satu nekat gantung diri. (tangerang ekspres) BALARAJA-Warga Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Balaraja Kabupaten Tangerang Provinsi Banten geger. Robi (37) dan dua anaknya, NK (14) serta GB (3) ditemukan tewas. Robi gantung diri. NK lehernya terlilit tali tambang di kamar tidur. Gibran berada di dalam tong di kamar mandi, dengan posisi kepala di bawah, Kamis (11/6) dini hari. Diduga kuat, Robi gantung diri usai bunuh 2 anaknya. Sebelum gantung diri, Robi sempat membakar rumah. Mujur, api bisa cepat dipadamkan oleh warga sekitar. Menurut warga sekitar, Robi dan istrinya, Lala kerap bertengkar. Pemicunya masalah ekonomi. Lilis, kakak Lala, mengungkapkan, Robi dan Lala sudah sering bertengkar semenjak memiliki anak pertama. "Mungkin sering bertengkar karena masalah ekonomi keluarga," jelasnya kepada Tangerang Ekspress dalam FIN. Namun mereka tidak pernah bercerita kepada keluarga besar. Lilis mengatakan, baru mengetahui ada masalah, setelah NK bercerita kepadanya, bahwa ayahnya sering memukul ibunya. "Dia cerita ke saya, kalau bapaknya galak suka memukul. Ketika, gurunya ke rumah, kita tanya apa Niki pernah curhat, ternyata tidak. NK tidak melawan bapaknya saat dipukuli," jelasnya. Malam sebelum kejadian, kata Lilis, Robi dan Lala bertengkar hebat. Lala ingin membawa anaknya. Tetapi tangannya ditarik Robi dan dipukuli. "Suaminya tempramental, sering marah-marah. Kalau kerja cari nafkah mah supel mau kerja apa saja," lanjutnya. Lanjut Lilis, saat Lebaran kemarin, Lala mengalami luka lembam serta robek di pipi kiri. Namun, Lala tidak mau mengakui kalai luka itu akibat dipukuli suaminya. Lala saban hari bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan industri Kecamatan Balaraja. "Kita baru tahu adanya kekerasan dalam rumah tangga ketika Lala berani cerita malam kemarin, sebelum kedua anaknya meninggal. Alasan baru cerita karena ingin mempertahankan bahtera rumah tangga, karena sudah memiliki anak," ujarnya. Robi, kata Lilis sering mabuk dan main judi. Jika sedang marah sering memukuli istri dan anaknya. "Ayah Robi meninggal dunia karena gantung diri juga seperti Robi," katanya. Informasi yang dikumpulkan Tangerang Ekspres, pada Rabu malam (10/6), Robi adu mulut dengan Lala. Diduga masalah ekonomi keluarga. Baca Juga: Penumpang Kereta Api Bawa Anak Kecil Wajib Bawa Face Shield Di Stasiun Purwokerto 58 Positif Covid Sembuh di Banyumas, Dirawat Tinggal 6 Orang Pada malam terjadinya pertengkaran, warga sempat mendengar bunyi ledakan dari arah rumah Robi disertai kobaran api. Warga berdatangan. Saat melihat kobaran api, warga langsung memadamkannya. Usai api padam, warga menemukan Robi tewas gantung diri. Setelah petugas kepolisian dan Bhabinsa datang ke lokasi, warga baru berani masuk ke dalam rumah mengevakuasi jenazah. Ketua RT 02/09 Kampung Sukamantri, Abdul Hadi mengatakan, warga baru mengetahui adanya mayat di dalam rumah setelah memadamkan api yang membakar tumpukan limbah plastik di kamar depan. "Waktu itu, pemuda kampung sini sedang bertugas ronda. Ketika bunyi ledakan dan melihat api membakar rumah warga langsung memadamkan api. Kita tidak tahu ada yang gantung diri dan fokus memadamkan api. Setelah api padam, barulah kita menemukan mayat yang tergantung. Saya polisi serta pak lurah. Setelah petugas datang baru kita masuk ke dalam rumah. Polisi menemukan korban terpisah yang satu di kamar sebelah kanan dan yang satu sebelah kiri dan satu lagi yang kecil di kamar mandi di dalam tong dengan kaki di atas," ujarnya di lokasi kepada Tangerang Ekspres. Hadi mengungkapkan, Robi lebih banyak beraktivitas di rumahnya yang berlokasi di kawasan industri Olek, Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja. Adapun untuk keperluan berkas kependudukan, Robi menumpang data kakak kandung Lala yang bertempat tinggal di Kampung Sukamantri. "Saya belum pernah ngobrol dengan almarhum. Saya mengetahui usaha almarhum sebagai pengumpul limbah plastik dan juga sebagi ojek pangkalan," ujarnya. Kapolresta Tangerang Kombespol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan. "Betul memang ada kejadian meninggalnya dua orang anak dan ayah. Kita masih menyelidiki penyebab kematian korban dan kemungkinan lainnya," jelasnya. (sep/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: