Aplikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dibuat Seperti Gojek, Model Digital

Aplikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dibuat Seperti Gojek, Model Digital

Nadiem Makarim JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuat platform daring atau aplikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan, bahwa digitalisasi RPP ini merupakan bentuk penyederhanaan urusan administratif bagi guru atau tenaga pendidik. "Kita ingin kembangkan platform pendidikan untuk RPP menjadi aplikasi seperti Gojek, Traveloka dan sebagainya," kata Syahril, Selasa (9/6) ke FIN. Menurut Syahril, dengan adanya pengembangan RPP menjadi sebuah aplikasi akan lebih efektif bagi tenaga pendidik, utamanya guru. Pihaknya juga memastikan, bahwa aplikasi tersebut Dibuat sesederhana mungkin agar memudahkan guru beradaptasi dengan cepat. "Dulu siapa yang berfikir ojek online. Tukang ojek lama kita ternyata bisa menggunakan aplikasi yang canggih seperti saat sekarang," ujarnya. Selain itu, kata Syahril, Aplikasi RPP ini akan mempermudah guru dalam merekam pembelajaran sekaligus membuat laporan-laporan, yang dapat diselesaikan hanya dalam waktu dua menit. "Kita bisa bayangkan di sana bisa buat laporan tinggal tekan satu tombol itu langsung termuat otomatis. Mungkin RPP tidak lagi hitungan bulan namun menit," tuturnya. Namun, Syahril belum bisa memastikan kapan platform digital ini bisa digunakan. Menurutnya pembangunan aplikasi tersebut masih membutuhkan kajian agar tepat guna. "Membangun teknologi ini butuh waktu, memerlukan ahli yang hebat, karena kompleksitas pendidikan kita luar biasa," ujarnya. Penyederhanaan RPP menjadi salah satu rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam mengeluarkan kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”. Menurutnya, inisiatif penyederhanaan RPP ini didedikasikan untuk para guru agar meringankan beban administrasi guru. "RPP yang sebelumnya terdiri dari belasan komponen, kini disederhanakan menjadi tiga komponen inti yang dapat dibuat hanya dalam satu halaman. Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen atau penilaian pembelajaran," kata Nadiem. Menurut Nadiem, hal yang penting dalam sebuah RPP bukan tentang penulisannya, melainkan tentang proses refleksi guru terhadap pembelajaran yang terjadi. "Sebenarnya esensinya RPP atau lesson plan adalah proses refleksi daripada guru itu. Pada saat dia menulis suatu RPP, dia laksanakan di kelas besoknya, lalu dia kembali pada RPP itu untuk melakukan refleksi," terangnya. "Tercapai enggak, apa yang dia maksudkan? Dari situlah pembelajaran terjadi. Jadi bukan dengan menulis 10 halaman sekadar buat administrasi," sambungnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: