Pondok Martoloyo di Tegal Timur Masih Tergenang Air Laut

Pondok Martoloyo di Tegal Timur  Masih Tergenang Air Laut

TERGENANG : Pengendara sepeda motor melewati rob yang masih menggenangi Perumahan Pondok Martoloyo, Jumat (5/6). (K. ANAM SYAHMADANI/RATEG) PERUMAHAN Pondok Martoloyo yang terletak di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, masih tergenang rob atau limpasan air laut. Warga memperkirakan, air melimpas dari arah Timur karena dari Sungai Gung cenderung berhasil ditutup pintu air. Genangan ini dirasa cukup mengganggu aktivitas warga Pondok Martoloyo. “Air pasang terus jalan ke Selatan. Perkiraan warga, air masuk dari jalur Timur,” kata warga Perumahan Pondok Martoloyo yang juga Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal Rachmat Rahardjo, Jumat (5/6). Rachmat menyampaikan, rob boleh dikata bisa diatasi melalui Kolam Retensi Mintaragen, tetapi hanya di wilayah Mintaragen. Di Perumahan Pondok Martoloyo, air tetap menggenang dan masuk ke rumah meski telah dilakukan peninggian berkisar 35 sampai 40 cm. Peninggian yang masih aman di angka 60 cm, namun itu membuat atap rumah menjadi rendah. Menurut Rachmat, penanganan jangka pendek yang dapat dilakukan dengan membuat pintu air di jalur Timur. Apabila langkah yang diambil adalah peninggian jalan, justru membebani warga karena setiap tahun harus meninggikan rumahnya. “Jangan sampai ada peninggian jalan lagi, kasihan masyarakat, biaya yang dikeluarkan sudah banyak,” jelas Rachmat. Warga Perumahan Pondok Martoloyo lainnya, Hamidah Abdurachman, berpendapat, antisipasi rob seharusnya dapat dilakukan karena terjadi setiap tahun. Apabila baru sekarang membicarakan program, terlambat. “Jangan membicarakan kenyamanan wisatawan dulu lah, tapi kebutuhan rasa aman masyarakat jauh lebih penting,” ujar Hamidah. Terkait rob di wilayah Kelurahan Panggung, Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Daryati sebelumnya menyampaikan, perlu pengecekan lapangan yang detail karena di bantaran Kali Anyar warga banyak mendirikan bangunan. Semestinya, daerah bantaran steril dari bangunan, sehingga tidak ada saluran yang menyebabkan limpas air dari Kali Anyar ke lingkungan. “Tapi membongkar itu tidak mudah, diperlukan kesadaran masyarakat dan dukungan dari pihak kelurahan,” terang Daryati. Ke depan, DPUPR berencana meningkatkan kinerja Kolam Retensi Mintaragen dan memberi pintu air di Kali Anyar, sehingga air masuk ke kolam seluruhnya, dengan memperbesar kapasitas pompa, sekaligus untuk menyelesaikan genangan di Pondok Martoloyo. (nam/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: