Usulan Penggantian Bansos Karena Sayur dan Telur Busuk Ditolak

Usulan Penggantian Bansos Karena Sayur dan Telur Busuk Ditolak

KONPRES : Bupati Tegal Umi Azizah saat konfrensi pers tentang percepatan penangan Covid-19, kemarin. (YERI NOVELI/RADAR SLAWI) - Ingin Diganti Uang Tunai SLAWI - Usulan para kepala desa (kades) di Kecamatan Bojong sepertinya tidak bisa direalisasi. Semula, mereka mengusulkan agar bantuan sosial bagi terdampak Covid-19 diganti menjadi uang tunai. Karena jika bantuan berupa sayuran dan telur, cenderung tidak bisa dikonsumsi penerima manfaat karena busuk dan telurnya pecah. "Mereka memang meminta agar bantuan senilai uang Rp200 ribu itu diganti dengan uang tunai. Tapi sepertinya sulit, karena bantuan itu berasal dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal, saat konferensi pers tentang percepatan penanganan Covid-19, kemarin. Menurutnya, jika bantuan itu diganti dengan uang tunai, dikhawatirkan tidak untuk membeli makanan bergizi. Penerima manfaat justru untuk belanja kebutuhan lainnya seperti kuota atau pakaian. Nurhayati menegaskan, apabila bantuan berupa sayuran mengalami kendala, sebaiknya langsung melaporkan ke petugas terkait. "Kalau ada sayuran yang busuk, nanti bisa diganti oleh suplier. Termasuk telur yang pecah juga bisa diganti. Yang penting lapor saja supaya tidak miskomunikasi," cetusnya. Baca Juga: Pengadaan Kalender Capai Rp 2,1 Miliar, DPRD Banjarnegara Sebut Janggal Sekaligus Bentuk Pansus Tegal Berduka, Dokter yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia Diberitakan sebelumnya, belasan kades di Kecamatan Bojong menolak bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari APBN untuk warga terdampak Covid-19. Mereka beralasan bahwa bansos berupa sayuran dan telur senilai Rp200 ribu itu, kerap busuk dan pecah. Warga selalu mengeluh dan bahkan menyalahkan pemerintah desa setempat. "Kami menolak bansos sembako seperti tempe, tahu, buncis, telor, dan ikan. Karena kalau sudah sampai masyarakat, sayurannya busuk dan telurnya pecah. Masyarakat komplain ke kades dan perangkat desa," kata Ketua Paguyuban Kades Kecamatan Bojong Ibnu Efendi. (yer/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: