Ebeg Akan Dipatenkan
MASIH MEMIKAT : Pementasan Paguyuban Kuda Lumping (Ebeg) Aji Turonggo Seto di Festival Ebeg Banyumas 2022, Lapangan Desa Karangnangka, Kedungbanteng. Minggu (19/6). (DIMAS/RADARMAS) PURWOKERTO- Kesenian Ebeg di Kabupaten Banyumas telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB), tahun kemarin. Kini, Pemkab Banyumas hendak mematenkannya. Pamong Budaya, Pengelolaan, dan Pelestarian Tradisi Dinporabudpar Banyumas, Mispan optimis Ebeg semakin berkembang. Pasalnya, paguyuban atau komunitas Ebeg saat ini didominasi generasi muda. "Sekira 98 persen pemainnya anak-anak muda jaman sekarang," ujarnya. Mispan menambahkan, sertifikat WBTB yang diperoleh akan diajukan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) agar menjadi hak paten. Dengan begitu, WBTB tersebut tidak bisa diajukan lagi dari daerah lain. Walaupun dengan sertifikasi juga sudah mengutkan. "Supaya lebih marem," katanya. Menurutnya, langkah ini jadi motivasi agar Dinporabudpar bisa mewujudkan prioritas kedelapan dari visi misi hasta krida Bupati Banyumas. Di mana isinya mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme dan relijius. Bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan beragam dan berkebangsaan. Meningkatkan pelestarian seni dan budaya. Mengembangkan potensi pemuda dan olah raga. Serta meningkatkan literasi masyarakat. Ebeg dilakukan berkelompok sampai 20 orang, baik laki-laki maupun perempuan. Pertunjukkan Ebeg diiringi gamelan. Penampilannya dimulai tarian, janturan, dan gapetan. Dipimpin penimbul atau dalang ebeg. https://radarbanyumas.co.id/para-seniman-tuntut-pemerintah-tegas-lindungi-reog-sebagai-warisan-unesco-jangan-sampai-kecolongan-negara-tetangga/ Tarian Ebeg menggunakan kuda-kudaan terbuat dari anyaman bambu. Di akhir pertunjukkan, para penari akan kembali sadar setelah dibacakan mantra oleh penimbul. MASIH MEMIKAT : Pementasan Paguyuban Kuda Lumping (Ebeg) Aji Turonggo Seto di Festival Ebeg Banyumas 2022, Lapangan Desa Karangnangka, Kedungbanteng. Minggu (19/6). (DIMAS/RADARMAS) Mispan menuturkan, pertunjukkan Ebeg masih banyak digemari masyarakat. Dari anak-anak sampai dewasa. Setiap ada pertunjukkan ebeg, pasti dipenuhi penonton. "Makanya lebih baik diselenggarakan di tempat terbuka," tuturnya. Tiap tahun, Dinporabudpar Banyumas menargetkan ajukan usulan WBTB ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sampai saat ini, Banyumas menjadi kabupaten terbanyak yang memiliki sertifikasi WBTB di Provinsi Jawa Tengah, dari 36 kabupaten atau kota. "Rata-rata kabupaten lain baru memiliki dua atau tiga sertifikat, bahkan ada yang baru punya satu," ujar Mispan. Adapun sertifikat WBTB yang dimiliki Kabupaten Banyumas saat ini meliputi Getuk Goreng, Calung, Lengger, Begalan, Gubrak Lesung, Ebeg, dan Mendoan. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: