Sabtu - Minggu Ada Seni Budaya di Kota Lama Banyumas
NGURI-URI BUDAYA: Pementasan Lengger oleh Rumah Lengger di Kecamatan Banyumas, Sabtu lalu. Pemkab akan giatkan kesenian di Kecamatan Banyumas untuk menopang wisata kota Lama Banyumas. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) Komisi IV: Asal Bisa Rambah Generasi Muda BANYUMAS - Perlulah merawat kesenian di tengah era yang serba digital seperti saat ini. Keterlibatan Pemerintah dalam merawat kesenianpun harus terus dilakukan. Salah satunya yang dilakukan di Banyumas. Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, merawat kesenian di Kota Lama Banyumas sudah dijadwalkan rutin ada tiap minggu. "Kita jadwalkan rutin tiap Sabtu - Minggu dalam satu tahun ini," katanya. Dia mengatakan, seperti contoh lomba-lomba yang mendukung museum. "Sebab ada juga anggaran dari pusat untuk pengembangan museum. Khusus non fisik," tuturnya. Beberapa lomba seperti macapat, dalang, karawitan untuk anak, lomba mural tetap dilaksanakan, yang semua itu lomba kesenian. "Kita rutinkan satu tahun untuk lomba itu. Memang perintah pak Bupati," tuturnya. Lanjut dia, selain untuk promosi kota lama Banyumas, di sisi lain juga agar kesenian itu tidak mati ditelan jaman. Kesenian ini dikhususkan pada kesenian tradisional. NGURI-URI BUDAYA: Pementasan Lengger oleh Rumah Lengger di Kecamatan Banyumas, Sabtu lalu. Pemkab akan giatkan kesenian di Kecamatan Banyumas untuk menopang wisata kota Lama Banyumas. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV Fraksi PKS DPRD Kabupaten Banyumas, Atik Luthfiyah, sepakat soal langkah pemerintah daerah tersebut. Meski begitu, ia meminta agar kesenian yang dipentaskan beragam dan sebisa mungkin melibatkan anak-anak muda. "Itu bagus dan positif. Yang penting keseniannya beragam jangan hanya satu macam," kata dia. Langkah itu sangat diapresiasi. Menurutnya, bisa jadi sarana nguri-nguri budaya. "Bisa jadi sarana memperkenalkan budaya Banyumasan kepada anak-anak muda," papar dia. Lebih dari itu, para pegiat seni di Kabupaten Banyumas akan sangat terbantu. Ia melihat selama pandemi, ruang dan juga panggung bagi pegiat seni sangatlah minim. "Bisa jadi wadah bagi para seniman. Mereka jadi punya kesempatan untuk berkarya dan manggung kembali," jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/ada-kesenian-banyumasan-tiap-akhir-pekan-di-komplek-museum-wayang-banyumas/ Lanjut, ia juga menekankan agar pentas seni nantinya bisa berkolaborasi dengan elemen yang lain. Juga agar kesenian bisa dikemas lebih menarik. "Budaya dulu. Tapi kemasannya kekinian," pungkasnya. (mhd/aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: