Stok Bronjong Bantuan di Sumpiuh Habis Untuk Penanganan Dampak Bencana
PASANG: Salah satu pemanfaatan bronjong dari BBWSSO. ISTIMEWA SUMPIUH - Stok bronjong di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD) PU Wilayah Sumpiuh bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) habis. Menyusul banyaknya terdampak bencana yang mendesak untuk ditangani. Sebanyak 200 lembar bronjong akhirnya ludes. Setelah sempat tidak diminati. Lantaran belum tersedia material batu untuk mengisi bronjong. https://radarbanyumas.co.id/tanggul-darurat-malah-longsor-diduga-akibat-salah-pasang/ "Karung plastik habis, tersisa bronjong dan geobag. Karena desa-desa banyak yang membutuhkan, akhirnya ambil bronjong," ujar Mantri Pengairan UPTD PU Wilayah Sumpiuh Teguh Dumadi, Jumat (1/1). Desa yang mengambil bronjong diantaranya Bogangin 50 lembar. Selain itu, Gebangsari 80 lembar, satu desa dari Rawalo 10 lembar, Pesantren 50 lembar dan Karanggedang 10 lembar. Sementara itu, 500 geobag yang mulanya tidak dilirik juga sedikit demi sedikit mulai dibutuhkan untuk penanganan bencana. Fungsinya sama dengan bronjong. Harus diisi dengan material batu. "Banjarpanepen dan Bogangin sudah minta geobag setelah bronjong habis," imbuh Teguh. Bantuan dari BBWSSO terdiri dari empat macam. Ada sebanyak 200 bronjong. Selain itu, 500 geobag, karung plastik 2.000 dan 1000 sandbag. Karung plastik lebih dulu habis. Bantuan dari BBWSSO tersebut untuk penanganan mulai dari jebol tanggul hingga bendung kritis. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: