Sepuluh Persen Kambing "Mriyang" di Desa Karangsalam, Dinkannak Turun Langsung
SUNTIK: Pemilik kambing dan petugas kerja sama menyuntik antibiotik pada ternaknya. FIJRI/RADARMAS KEMRANJREN -D inas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas melakukan pengobatan massal pada ternak kambing di Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen. Sekitar seratus ekor kambing mendapatkan pemeriksaan. "Kurang lebih sepuluh persen kambing yang diperiksa mengalami gangguan kesehatan. Mayoritas berupa scabies atau gudig dan diare serta batuk, pilek," terang drh. Nur Kholis M, Selasa (29/9) di lokasi. Kondisi kambing yang berpenyakit dapat mengganggu tumbuh kembang. Oleh karena itu, perlu mendapatkan penanganan agar kambing selalu sehat. https://radarbanyumas.co.id/ular-sanca-kembang-jadi-tontonan/ Dalam kesempatan tersebut, Tim Dinkannak menjelaskan kepada pemilik kambing untuk menjaga kebersihan kandang. Sebab, penyakit dapat dipicu oleh kandang yang kotor. Sehingga, pemilik kambing diminta untuk lebih memperhatikan desain kandang. Misalnya, kandang model panggung agar kotoran tidak menumpuk bersama kambing. "Kambing yang tidak sehat berpengaruh pada nilai jual. Setiap tahun, dinas rutin melakukan pengobatan pada ternak," imbuh drh. Nur. Pada tahun anggaran 2020, Dinkannak melakukan pengobatan massal tersebar di 20 desa di Kabupaten Banyumas. Dua desa diantaranya berada di Kecamatan Kemranjen. Kambing yang sehat hanya diberi obat cacing. Sedangkan untuk penanganan kambing yang berpenyakit mendapatkan suntik antibiotik dan vitamin. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: