4 Hari Tak Sekolah, Pelajar Ditemukan Tenggelam di Kedung Pete

4 Hari Tak Sekolah, Pelajar Ditemukan Tenggelam di Kedung Pete

EVAKUASI : Proses evakuasi jasad siswa MAN 2 Banyumas yang tenggelam di Kedung Pete, Desa Karangsalam, Baturraden, kemarin. istimewa BANYUMAS-Siswa kelas X MAN 2 Banyumas, Sahid Mubarok ditemukan meninggal di Kedung Pete di kawasan Curug Telu, Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kamis (5/3) kemarin. Sebelumnya siswa warga Kecamatan Gadrungmangu, Cilacap ini dikabarkan menghilang. Data yang dihimpun Radarmas, temuan korban ini berawal saat petugas kebersihan kawasan wisata Curug Telu Baturraden, Carsidi (78) melihat sebuah tas di atas jembatan Kedung Pete sekitar pukul 06.30, kemarin. "Saat saya sedang bersih-bersih warung, saya lihat ada tas abu-abu di jembatan, tapi tidak ada orangnya," ujar Carsidi saat dimintai keterangan polisi. Melihat tas tersebut, dia lalu berusaha mencari pemilik tas. "Setelah dicari kemana-mana tidak ketemu juga siapa pemilik tas ini," ujar dia. Lantaran tak juga menemukan pemilik tas, ia lalu melaporkannya pada pihak pengelola wisata Curug Telu. Pengelola yang mendapat laporan ini meneruskannya melapor ke perangkat desa serta Polsek Baturraden. Laporan tersebut lalu ditindaklanjuti pihak kepolsiian dengan mengecek isi tas tersebut. "Dari polisi yang memeriksa isi tas ada uang Rp 32 ribu. Lalu ada identitas korban diketahui siswa kelas X MAN 2 Banyumas," ujar Carsidi. Anggota Tagana Banyumas yang mendapat informasi tersebut turut tiba di lokasi untuk melakukan pencarian korban. Pencarian diakukan masih di kawasan tersebut. https://radarbanyumas.co.id/12-ribu-ekor-ayam-terpanggang/ https://radarbanyumas.co.id/hujan-belasan-rumah-tertimpa-longsor/ "Karena sulitnya medan, ada salah satu pengelola curug melakukan penyelaman manual di Kedung Pete," tutur Koordinator Tagana Heriana Adi Candra. Jasad korban akhirnya berhasil diangkat dari kedalaman sekitar 4 meter sekitar pukul 16.30. "Saat ditemukan kondisi korban masih menggunakan seragam sekolah lengkap beserta sepatu. Korban tersangkut di bebatuan di dasar kedung," ujar Adi Candra. Kapolsek Baturraden AKP Mugiono mengatakan, dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. "Penyebab meninggal dipastikan karena tenggelam. Namun tanda penganiayaan tidak ada. Kalau ada yang bilang bunuh diri kami belum bisa memastikan karena tidak ada saksi yang melihat karena kemungkinan masuk saat pagi buta belum ada yang jaga," ujarnya. Kapolsek melanjutkan, dari keterangan pihak sekolah yang didapatnya, korban tidak berangkat sekolah sejak Senin (2/3) lalu dengan alasan sakit. Namun hingga Rabu (4/3), korban tak kembali ke Pondok Al Amin tempat korban mondok. "Dari keterangan sekolah tidak sekolah sejak Senin lalu. Dan ditemukan sudah meninggal," pungkas dia. Jasad korban lalu dikembalikan kepada pihak keluarga. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: