Sejuknya Salju Sambut Mahasiswa Sastra Inggris Raih Mimpi di Tanah Mawar

Sejuknya Salju Sambut Mahasiswa Sastra Inggris Raih Mimpi di Tanah Mawar

Amarizky Juansita di depan Gereja Katedral Alexander Nevsky, di kompleks Universitas Sofia, Bulgaria. Sejak pertama menjadi mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Amarizky Juansita, anak pasangan Lusiana Sri Mubiantini dan Mohamad Suprianto Adi Prayoga, menunjukkan prestasi yang gemilang. Tidak hanya mahir berbahasa Inggris dan berprestasi akademik cemerlang, Amar, begitu panggilan akrab gadis manis berkacamata ini, juga aktif di kegiatan BEM Fakultas Sastra. Untuk prestasinya itu, ia mendapatkan penghargaan dari Program Erasmus+ setelah mengikuti tes seleksi internal di fakultas. Program ini disponsori oleh Uni Eropa untuk membiayai program-program pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di Eropa. Program Erasmus+ yang diikuti Amar adalah program transfer kredit dengan mengikuti perkuliahan selama satu semester di Universitas Sofia, Bulgaria, yang juga dikenal sebagai Tanah Mawar (Land of Roses). Ketika namanya disebut sebagai pemenang penerima beasiswa Program Erasmus+, Amar tidak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Ia tidak menduga bahwa impiannya untuk menjelajah dunia dapat diraihnya. Untuk itu, ia pun berterimakasih kepada pihak fakultas yang telah mendorongnya untuk optimis dan maju meraih mimpi sekaligus membesarkan nama almamater. Rencananya, Amar akan mengikuti program tersebut selama satu semester, yaitu mulai bulan Pebruari sampai akhir Juli 2020. Di Universitas Sofia, ia akan mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Filologi Klasik dan Modern, Program Studi Inggris dan Amerika. Program Transfer Kredit yang diikutinya selanjutnya akan dikonversikan dengan mata kuliah yang ada di Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, sehingga di semester selanjutnya, ia tidak akan mengambil lagi mata kuliah tersebut. Ia juga akan mengikuti beberapa kegiatan budaya baik yang diselenggarakan oleh KBRI di Bulgaria ataupun Perkumpulan Pelajar Erasmus di Kota Sofia. “Hal ini penting tentunya untuk menambah wawasan tentang budaya Asia dan Eropa, khususnya Bulgaria”, katanya. Bulan Pebruari ini Amar telah memulai program tersebut. Kepada tim publikasi fakultas, ia menceritakan bahwa pertama kali kakinya menginjak Bulgaria, yang dirasakannya adalah sejuknya salju akhir musim dingin. Suhu sudah mulai menghangat, rata-rata di bawah 10⁰C. Sebagai mahasiswa asing dan spesial, ia mendapatkan fasilitas tinggal di asrama mahasiswa Erasmus yang berada di Studentski Grad Blok 8, Sofia. Setiap kamar dihuni oleh 2 mahasiswa. Asrama itu juga dilengkapi dengan minimarket, ruang baca, dapur khusus untuk mahasiswa Erasmus, dan ruang laundry. Hampir sebulan menikmati tinggal di Tanah Mawar, Amar sudah memiliki kesan yang menakjubkan tentang program Erasmus, Uni Eropa, dan Bulgaria. “All about them is amazing. Kesempatan yang diberikan, pengetahuan dan pengalaman budaya yang sangat mengagumkan, dan pemandangan alam dan kota yang indah. Bulgaria is a worth place to visit!” katanya dengan penuh rasa bahagia. Ia pun berharap bahwa program semacam ini akan terus berlangsung dan Fakultas Sastra akan terus mampu mendorong para mahasiswanya untuk berkompetisi lebih di tingkat international. Untuk itu, kemampuan bahasa Inggris sebagai medium utama komukasi global harus terus ditingkatkan. “Saya bisa ke Bulgaria karena bahasa Inggris saya. Jadi, saya sangat berharap teman-teman mahasiswa semakin giat mengasah kemampuan bahasa Inggris agar bisa menggenggam dunia di tangan dengan mudah,” katanya dengan penuh semangat. (NurSas*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: