Puluhan IRT Kena Tipu
LAPOR : Korban dugaan penipuan saat melapor ke SPKT Polres Banyumas, Senin kemarin.MIFTAHUL MUFID/RADAR BANYUMAS Ramai-ramai Melapor ke Polres PURWOKERTO- Puluhan ibu rumah tangga mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banyumas Senin siang kemarin. Mereka melaporkan dugaan penipuan dengan total kerugian puluhan juta rupiah. Ariwati (52) salah satu korban asal Pekuncen mengatakan, pertengahan bulan lalu dia datang ke salah satu pusat perbelanjaan di Purwokerto. Dia bermaksud membeli setrika dan vacuum cleaner. Namun, saat mencari keperluan rumah tangga itu, dia tiba-tiba ditarik oleh salah satu sales promotion girl (SPG) sebuah stand produk elektronik. Oleh SPG tersebut, dia dijanjikan sebuah hadiah program undian. "Setelah duduk, saya dikasih amplop undian kecil, katanya saya dapat home theater," ujar dia kemarin. Usai membuka amplop tersebut, dia kembali diberi kesempatan memilih amplop berisi hadiah. Dua amplop yang dia pilih berturut-turut, mendapat hadiah berupa panci dan tempat makan. "Setelah itu, saya diminta berfoto dengan ketiga hadiah yang saya peroleh itu. Bahkan, saya dikasih kesempatan lagi mengambil amplop hadiah dan mendapat voucher belanja Rp 700 ribu," jelasnya. Untuk mengambil semua hadiah itu, dia diminta membeli produk kompor senilai Rp 7 juta lebih. Dipotong voucher belanja, dia disuruh membayar Rp 6 juta lebih. "Saya awalnya tidak mau, karena mencari vacuum cleaner namun karena dipaksa dan dijanjikan produk yang dibeli dapat ditukar dengan produk yang diinginkan, akhirnya saya mau. Penukaran dapat dilakukan saat launching tanggal 15 Januari lalu," terangnya. Ariwati mengaku, dia tergiur iming-iming SPG tersebut sehingga berkenan membeli produk yang ditawarkan. Bahkan, dia sempat diminta membayar Rp 600 ribu untuk asuransi produk. Setelah satu pekan, dia mencoba mendatangi pusat perbelanjaan tersebut. Rupanya, stand yang didirikan sudah tidak ada. "Banyak juga ibu-ibu yang datang ke situ, ternyata sama dengan saya, jadi korban penipuan," tutur dia. Ayu (37) korban lain asal Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran mengalami hal serupa. Menurut dia, sampai saat ini ada sekitar 19 korban yang telah terdata dengan kerugian mulai dari ratusan ribu rupiah hingga belasan juta rupiah. "Modusnya sama, tapi saya hanya kena Rp 700.000, karena waktu itu saya hanya bawa uang cash Rp 1 juta. Saya awalnya sempat nggak percaya, masa sih dapat hadiah, dia bilang 'masa sih saya mau nipu', katanya hadiah itu diberikan dalam rangka HUT," ujar dia. Terpisah, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK mengatakan, akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. "Kalau ada indikasi kerugian masyarakat, pasti kita proses, hak masyarakat untuk melapor," tegas dia. (mif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: