Licinnya Jembatan Darurat Terbuat dari Drum

Licinnya Jembatan Darurat Terbuat dari Drum

KURANG LAYAK: Jembatan darurat yang terbuat dari drum dinilai kurang layak karena membahayakan pengguna jalan. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS TAMBAK - Penyedia jasa proyek pembangunan Jembatan Bayawulung Desa Gebangsari, Kecamatan Tambak, tengah membuat jembatan darurat untuk lalulintas pengguna jalan. Namun sejumlah warga menilai, jembatan darurat tersebut tidak layak karena bisa membahayakan pengguna jalan. Sekretaris Desa Gebangsari, Zainal Arifin mengatakan, di musim penghujan, jembatan drum cukup licin. Terlebih tiang-tiang penyangga terlihat tidak kokoh. "Drum juga seperti tidak dicuci bersih. Jadi masih ada lapisan minyaknya. Sepeda motor yang lewat rodanya bisa cuma muter di tempat," ujar dia. Zain mengaku sudah berkali-kali mengusulkan supaya mengganti jembatan darurat dengan yang lebih layak. Akan tetapi, usulan penggantian jembatan darurat tidak digubris oleh penyedia jasa. Meski belum ada korban yang terpeleset dan jatuh ke sungai, kondisi jembatan tersebut dinilai kurang aman untuk pengguna jalan. Seperti diketahui, jembatan darurat sejak ada kecelakaan kerja di proyek pembangunan jembatan yang merenggut korban jiwa, masih ditutup untuk sementara waktu. Zain mewakili warga, menyatakan ketika jembatan beton sudah dibongkar semua, diharapkan akses jembatan darurat sudah diganti. Sebelumnya, Pemerintah Desa mengusulkan pengadaan jembatan darurat kepada penyedia jasa. Setelah pembongkaran jembatan berjalan, namun belum ada jembatan darurat. "Ternyata jembatan daruratnya seperti itu. Tidak memperhatikan aspek keamanan," kata Zain di rumahnya. Terpisah, warga Desa Karangpucung, Muhajir kerap mengatur lalu lintas di lokasi tersebut dengan suka rela. Sebab, jembatan Bayawulung tetap digunakan oleh pengguna jalan. Tidak hanya kendaraan roda dua, kendaraan roda empat masih banyak yang akan melintas. "Kasihan orang yang lewat. Ada saja yang tidak tahu kalau sedang dalam perbaikan. Kalau mobil putar balik atau masuk ke jalur alternatif. Hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dan harus hati-hati," kata Muhajir. (fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: