Kekeringan, Petani Kemranjen Rugi Ratusan Juta

Kekeringan, Petani Kemranjen Rugi Ratusan Juta

PANEN : Seorang petani yang sedang memanen padi dengan alat tradisional, kemarin. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS KEMRANJEN – Kemarau panjang di Kabupaten Banyumas membuat kerugian hebat pada petani khususnya di wilayah Kecamatan Kemranjen. Akibat banyak yang gagal panen, diperkirakan kerugian yang diderita petani mencapai ratusan juta rupiah. "Hitungan satu desa untuk sektor pertanian kerugian petani diperkirakan Rp 675 juta. Bukan angka yang kecil," tukas Kepala Desa Karangjati Sutarso, Kamis (27/9). Dia menjelaskan sejak tiga bulan terakhir ini, kekeringan menyebabkan hasil panen petani kurang maksimal dan produktivitasnya menurun. Tingkat produktivitas padi di desanya menurun hingga 50 persen dari kondisi normal. Pada area 125 ubin seharusnya dapat menghasilkan gabah hingga 12 kuintal, namun saat ini petani rata-rata hanya bisa panen setengahnya yakni 6 kuintal. Hal ini membuat petani hanya balik modal. Yakni bagi petani pemilik sawah. Berbeda dengan petani sewa tanah tahunan. Petani yang gagal panen mengalami kerugian ganda. Sebab, modal sewa sawah dan garap sawah. Melorotnya hasil panen tersebut, lanjut dia berimbas pada perekonomian masyarakat. Seharusnya hasil panen menjadi pendapatan petani, namun karena tidak maksimal, hasi panen hanya dipakai sebagai stok pangan di rumah. Terpisah, Abdul Aziz, petani asal Desa Plangkapan Kecamatan Tambak menuturkan, hasil panen kemungkinan besar anjlog. Meski belum menghitung secara pasti, namun terlihat dari kondisi tanaman. "Sawah kekeringan, tanah sampai keras sekali. Hasil panen kelihatannya kurang. Belum bisa memperkirakan, masih di sawah," jelas Abdul di sela kesibukannya memanen padi di sawah. Padahal sawah yang sedang Abdul panen bukan miliknya. Melainkan hasil dari sewa sawah tahunan. (fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: