Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Kepolisian Malaysia mulai melakukan persiapan awal untuk meningkatkan keamanan di perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Komisaris Polisi Sarawak Datuk Ramli Din mengatakan, peningkatan keamanan di perbatasan, sebagai upaya antisipasi maraknya penyelundupan saat proses pemindahan Ibu Kota Indonesia dimulai. Malaysia akan memperkuat keamanan di perbatasan sepanjang 2000 km yang memisahkan Sarawak dan Kalimantan. "Kita semua tahu berbagai kegiatan penyelundupan yang terjadi di sepanjang perbatasan dan diperkirakan akan meningkat sekali saat ibukota Indonesia pindah ke Kalimantan. Kami bekerja untuk mengidentifikasi kegiatan kejahatan lain yang mungkin di sepanjang perbatasan (setelah relokasi)," ujar Ramli Din, setelah menghadiri pertemuan tertutup dengan markas Pasukan Operasi Umum (GOF), seperti dilansir FIN dari StraitsTimes, Sabtu (28/12). Pasukan Operasi Umum atau GOF Sarawak mencatat 141 kasus penyelundupan di daerah perbatasan yang melibatkan berbagai barang seperti rokok dan minuman beralkohol senilai RM48,85 juta yang disita sepanjang tahun 2019. "Ini (nilai barang yang disita), peningkatan 300 persen dibandingkan dengan nilai barang RM13,3 juta yang disita dalam 88 kasus tahun lalu. Saya percaya ini karena upaya anti-penyuapan yang menghasilkan banyak serangan dan operasi yang sukses dengan lembaga dan otoritas lain. Makanya, bertambahnya barang sitaan, "kata Ramli. Hingga saat ini, 12 kasus korupsi dan suap-menyuap di Sarawak telah dilaporkan oleh GOF, sementara 24 orang ditangkap karena terlibat suap dan penyundupan sebesar RM180.000.(dal/fin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: