Gempa Dahsyat Guncang Selatan Jawa

Gempa Dahsyat Guncang Selatan Jawa

Warga Barlingmascakeb Berhamburan Keluar Rumah PURWOKERTO- Gempa dahsyat berkekuatan 6,9 skala richter mengguncang pesisir selatan Jawa tadi malam (15/12). Gempa yang berpusat di lepas laut pada posisi 11 km sebelah barat daya Kabupaten Tasikmalaya itu memantik peringatan tsunami. Tidak hanya daerah-daerah di pesisir selatan Jawa yang merasakan guncangan. Di Jakarta pun guncangan terasa cukup keras hingga menimbulkan kepanikan. Kabag Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko membenarkan bahwa telah terjadi gempa bumi. Termasuk kabar keluarnya peringatan terjadinya Tsunami. Peringatan dini siaga Tsunami pada beberapa wilayah meliputi wilayah Jabar, Bandung, Tasikmalaya, Jateng dan DIY pada sekitar pukul 23.53 WIB. Beberapa menit kemudian direvisi menjadi hanya wilayah Tasikmalaya dan Ciamis. Yang termasuk dalam kategori Siaga Tsunami adalah potensi ketinggian ombak 0,5 sampai 3 meter. Meliputi Wilayah Tasikmalaya dan Ciamis. Sementara kategori Waspada Tsunami dengan ketinggian ombak dilaporkan kurang dari 0,5 meter untuk wilayah Garut Selatan, Cilacap, Kebumen, sampai DIY. Harry mengkonfirmasi bahwa kekuatan gempa 6,9 Skala Richter (SR). Setelah sebelumnya dilaporkan mencapai 7,3 SR. "Setelah diperbarui, kami keluarkan Peringatan Dini (PD) Tsunami," Katanya saat dihubungi Jawa Pos pukul 00.40 WIB. Episentrum gempa dilaporkan berada pada Jarak 11 kilometer barat daya Tasikmalaya, 47 Km tenggara Garut, 107 Km tenggara Bandung, atau 226 Km tenggara Jakarta dengan kedalaman mencapai 107 Kilometer. Dengan koordinat 7,7 LS 108,11 BT. Laporan pertama datang dari Kantor BMKG Tangerang Selatan yang menyebut Gempa tersebut tergolong jenis Tektonik. Beberapa laporan awal juga menyebutkan kekuatan, episentrum serta kedalaman gempa dengan angka yang berbeda. Durasi gempa juga bervariasi. Dari 2-4 menit. Beberapa laporan yang belum terkonfirmasi menyebut di beberapa daerah terasa hingga 5 menit. Dari Banjarnegara, goncangan akibat gempa terasa dua kali. Kondisi ini membuat warga yang sedang lelap terbangun. Warga panik karena goncangan yang cukup keras. Susanti, seorang warga Desa Binorong Kecamatan Bawang, terbangun karena goncangan gempa. Seketika dia meraih anaknya yang masih kecil keluar. "Saya terbangun karena kaget ketika terjadi gempa. Oleh karena itu saya keluar dan membawa anak saya yang masih tertidur ke luar rumah," ungkapnya. Sedangkan di Karangkobar, gempa merusak kanopi dan neon bok Bank Jateng karena rangkanya sudah lapuk. Seorang warga Karangkobar, Susantoro mengatakan ambruknya kanopi dan neon box sempat membuat warga panik. Sebab menimbulkan suara keras. Untungnya tidak ada yang tertimpa. Sehingga tidak menimbulkan korban luka-luka maupun korban jiwa. Gempa juga membuat geger warga Purbalingga. Seperti di wilayah Desa Klapasawit Kecamatan Kalimanah. Soni (37) warga setempat spontan mengangkat anaknya yang masih tidur. "Saya sempat panik karena tiba-tiba tempat tidur bergoyang, lampu dan kamar mandi gerak semua, " ungkapnya. Samidin (50), warga Bukateja mengaku sangat kaget dan berlari ke jalan raya. Tak hanya itu, beberapa atap rumah terdengar gemeretak. Dia pun mengaku sempat kesulitan untuk berjalan. Dari Purwokerto, puluhan warga di Kelurahan Karang Klesem, Kecamatan Purwokerto Selatan berhamburan keluar rumah. Ketua RT 2/10 Sumarno mengatakan, saat gempa, dia langsung keluar rumah dan memukul tiang listrik sebagai penanda kepada warganya. Mereka pun keluar rumah dan berkumpul. Menurut Sumarno, gempa yang terjadi kali ini cukup besar. Namun demikian, sejauh ini dirinya belum mendapatkan laporan terkait kerusakan rumah dan korban jiwa. Dari Kebumen dilaporkan, kerasnya guncangan membuat warga panik. Warga juga membunyikan kentongan tanda bahaya. Laporan adanya korban akibat gempa datang dari Desa Serut Kecamatan Kuwarasan. Warga dilaporkan terluka setelah rumah yang ditinggalinya runtuhi. Adanya bocah terluka karena tembok rumah ambruk pertama kali dilaporkan RAPI. Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar melalui Kasubaghumas AKP Willy Budiyanto SH MH membenarkan adanya laporan tersebut. "Laporan yang kami terima korban dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gombong. Tapi persisnya silakan dicek lagi," kata AKP Willy. (har/amr/drn/why/cah/jpg/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: