Waspadai Penipuan Lowongan Pekerjaan

Waspadai Penipuan Lowongan Pekerjaan

Jangan Tergiur Janji Manis BANYUMAS-Usai pengumuman kelulusan sekolah, banyak pelamar pekerjaan yang baru lulus sekolah. Namun para pencari kerja (Pencaker) dihimbau tidak tergiur janji manis supaya tidak menjadi korban penipuan. Kapolsek Ajibarang, AKP Supardi melalui Kasi Humas Aiptu Sugiyanto, mengingatkan kepada pemohon SKCK di Mapolsek Ajibarang yan gakan dipakai untuk melamar pekerjaan agar selektif. Ilustrasi Untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminal penipuan yang menyasar calon pendaftar yang baru lulus sekolah, pihaknya memberikan himbauan kepada pemohon SKCK yang mengantri di Mapolsek Ajibarang. Pihaknya mewanti-wanti untuk tidak tergiur dengan janji manis perusahaan melalui iming-iming gaji tinggi. "Harus diperhatikan apakah perusahaan itu benar ada atau hanya sebagai kedok. Harus teliti jangan hanya tergiur gaji tinggi dan sudah dimintai sejumlah uang untuk memperlancar masuk. Hal iti justru harus menjadi pertanyaan karena tahapan masuk kerja harus jelas dan kalau dimintai uang apalagi sampai jutaan rupiah jangan diberi,"jelasnya. Menurut dia, beberapa contoh disampaikan ke pemohon SKCK yaitu warga salah satu desa sudah diminta sejumlah uang untuk bisa bekerja di luar negeri, namun justru tidak segera diberangkatkan. Bahkan pekerjaan semula yang akan diikuti di sebuah perkapalan hanya diberangkatkan ke Batam. "Di Batam justru dibiarkan seperti orang hilang. Harus diwaspadai, jangan sampai menjadi korban. Terlebih jika ada orang yang menawarkan pekerjaan, juga harus diwaspadai jika kita tidak mengetahui perusahaannya dan dimintai sejumlah uang,"tegasnya. Kepala Desa Ciberung, Sigit Pramono mengatakan, kasus penipuan terhadap calon tenaga kerja yang dialami warganya beberapa waktu lalu menjadi perhatian pemerintah desa untuk lebih intensif dalam memberikan himbauan kepada warga. "Kami sudah memberikan himbauan melalui ketua RT/RW untuk disampaikan kepada warga untuk tidak tergiur iming-iming kerja sebelum mengetahui keberadaan perusahaan. Apalagi sampai harus menyetor sejumlah uang. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi,"ujarnya. (gus/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: