Ayah Kendar Menjalani Pemeriksaan Tulang

Ayah Kendar Menjalani Pemeriksaan Tulang

PURWOKERTO- Setelah satu malam menjalani rawat inap di Rumah Sakit Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS), Arsim (42), ayah dari Sukendar diperiksa kepadatan tulangnya di RS Geriatri, Selasa (21/3). Dengan ditemani istrinya, Rusmini (40) dan petugas dari RSMS, Arsim tiba di RS Geriatri sekitar pukul 07.30. Kepala Instalasi Rawat Jalan 2 RS Geriatri, Lien Subekti mengatakan, tindakan medis yang diberikan pada Arsim berupa Bone Mineral Density (BMD) atau untuk mengecek kepadatan struktur tulang. Pada proses pemeriksaannya tidak sampai tiga puluh menit. "Hari ini (kemarin) hanya pemeriksaan diagnostik, jadi prosesnya seperti di USG tapi untuk tulang, dan ini hanya sebagai penunjang diagnosa," katanya. Dari hasil rontgen BMD dideteksi adanya proses pengeroposan tulang. Pengeroposan tulang tersebut beresiko terjadinya patah patah tulang. Dan patah tulang yang dikhawatirkan adalah patah di tulang selangkangan. "Sebagian besar kasus osteoporosis pada orang tua, resikonya adalah patah tulang," ujar dr Rachmat Aji S, dokter spesialis penyakit dalam yang menangani Arsim dan Darmanto (18), anaknya yang juga menderita rematik pada anak-anak. Ditambahkannya, untuk pengobatan pada Arsim yang didiagnosa mengalami rematik arthtritis atau kerusakan sendi sehingga sulit pergerakannya kurang bagus, sukar disembuhkan total. Namun, pihaknya akan berusaha mencegah agar tidak berdampak lebih buruk. Untuk proses pengobatannya, dipastikan memakan waktu yang lama. Dan salah satu pengobatannya ada yang harus diminum setiap hari. "Tapi untuk obat rematik arthtritis saat ini sedang sulit dicari, jadi antisipasi dari kami akan ditambahkan klorofin obat malaria karena memiliki efek bisa menghambat penyebaran rematik arthtritis," jelas dr Rachmat. Selain itu, dr Rachmat menuturkan, penyakit tersebut tidak dapat menular. Namun secara genetik bisa memiliki pengaruh. Dan pengaruh genetik yang terjadi pada kedua anak Arsim, Darmanto dan Kendar (14), masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Istri Arsim, Rusmini (40) menambahkan, suaminya masih bisa jalan dan berdiri dengan kedua kakinya, tetapi tidak dapat bertahan lama. Dan saat mencoba berjalan menggunakan tongkat kruk, Arsim mengeluh sakit. "Masih belum kuat kalau berdiri lama, belajar pakai kruk katanya masih sakit, tapi tetap harus dicoba pelan-pelan," kata Rusmini. (ely/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: