Cabang Panahan Banyumas Potensi Dulang Medali
PURWOKERTO - Sebanyak kurang lebih 30 orang guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Olahraga mengikuti pelatihan Panahan dari Pengkab Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Banyumas gelombang kedua, Kamis (2/3) di Sekretariat PGRI Kabupaten Banyumas, Sokaraja. Tampak hadir dalam pelatihan tersebut Ketua Umum Pengkab Perpani Banyumas, Agus Nur Hadie, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs H Purwadi Santoso M.Hum, Ketua Umum KONI Kabupaten Banyumas, Drs Sukardi, M.Or dan Ketua Harian Pengkab Perpani Banyumas, Siis Suhasto. Kepala Dindik Banyumas, Drs H Purwadi Santoso M.Hum dalam sambutannya saat membuka pelatihan mengatakan cabang olahraga Panahan di Kabupaten sangat memiliki potensi menyumbangkan banyak medali emas pada Porprov 2018 mendatang untuk kontingen Kabupaten Banyumas. "Setelah mengikuti pelatihan ini hendaknya para guru yang telah dibekali teori dan keahlian memanah dapat mencari bibit-bibit atlet Panahan untuk dibina menjadi seorang atlet profesional yang sarat akan prestasi," kata Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Banyumas tersebut. Ketua Harian Pengkab Perpani Banyumas, Siis Suhasto menjelaskan selama 2016, Perpani Kabupaten Banyumas meraih prestasi membanggakan pada ajang Surabaya Open dengan perolehan 1 emas dan 4 perak, Jogja Open 1 emas dan 2 perak serta Kebumen Open 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu. "Total sudah ada 160an orang guru yang telah dibekali keterampilan Panahan. Ikutilah pelatihan ini dengan sungguh-sungguh karena bagi 15 peserta terbaik akan kita beri kesempatan untuk dapat menjadi wasit pada pergelaran Popda yang tidak lama lagi akan digelar," terang guru SMP N 4 Purwopkerto itu. Ketua Umum KONI Kabupaten Banyumas, Drs Sukadi M.Or yang bertindak selaku pembicara dengan membawakan materi seputar pengantar ilmu pelatihan berharap kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat memasalkan olahraga Panahan di masing-masing sekolah dan daerahnya. Sertifikat atau piagam yang diperoleh jangan hanya dijadikan sebagai pajangan. Lebih dari itu semua peserta harus dapat mengimplementasikan semua ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan. "Jangan sampai teman-teman guru yang tergabung dalam MGMP Pendidikan Olahraga menjadi seperti katak dalam tempurung, tutupnya. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: