Tingkat Kecerahan Air di Cilongok Sangat Buruk

Tingkat Kecerahan Air di Cilongok Sangat Buruk

Hanya 6 Cm dari Standar 60 Cm BANYUMAS-Kondisi air keruh di wilayah Cilongok yang berpengaruh terhadap bidang peternakan dan perikanan, disidak oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan) Kabupaten Banyumas. Dinnakan melakukan pengecekan air, Kamis (9/2) pukul 09.30. Dari hasil pengecekan diketahui kadar PH dan suhu masih normal, namun kecerahan sudah masuk kategori buruk hanya dengan jarak 6 sentimeter. Kepala Dinnakan Banyumas, Widarso menjelaskan, kondisi air sungai yang keruh dirasakan warga yang menggeluti bidang perikanan dan peternakan di wilayah Karangtengah Cilongok. Dia bersama tim melakukan pengecekan air di kolam warga dan sungai yang mengalir di sekitar pemukiman warga. "Dari hasil pengecekan kadar PH air dan suhu masih normal. Kami lakukan pengecekan dengan alat ukur. Namun untuk tingkat kecerahan sangat buruk karena hanya berjarak 6 sentimeter. Padahal standarnya 60 sentimeter sebuah benda masih terlihat ke dalam dengan jarak tersebut jika air dikatakan mempunyai tingkat kecerahan yang normal,"jelasnya. Kondisi kecerahan yang sangat buruk, pihaknya memberikan solusi kepada pemilik kolam untuk membuat kolam penampung air sebelum dialirkan ke kolam utama. Tujuannya supaya lumpur yang bercampur air bisa mengendap baru dialirkan ke kolam utama yang berisi ikan. Atau alternatif lain yaitu mencari sumber air lain untuk mengaliri kolam tersebut. "Jika mencari sumber air atau mata air yang kondisi airnya jernih, harus membuat saluran air dari mata air ke kolam. Tapi dengan membuat kolam pengendapan akan lebih mudah dan selama ini warga memanfaatkan air sungai yang keruh tersebut karena tidak ada sumber air lain lagi. Solusi tersebut yang kami sampaikan ke warga,"jelasnya. Terkait dengan ikan mati, diduga ikan mengalami stres saat akan bertelur atau memijah karena kondisi air keruh. Padahal untuk kondisi ikan memijah, air harus dalam kondisi jernih. Faktor itulah yang menyebabkan ikan mati walaupun jumlahnya hanya beberapa ekor. Perwakilan PT SAE, Cepi Suryaman menjelaskan, terkait kondisi air keruh, terus dilakukan penanganan untuk mengembalikan kecerahan atau kejernihan air seperti semula. Terkait kondisi kolam warga yang keruh dan berpengaruh terhadap pembibitan, dia akan menginventarisir yang dibutuhkan warga. "Kalau untuk air bersih sedang kami lakukan pemasangan pipa air bersih yang bisa dialirkan ke kolam sebagai alternatif sumber mata air. Selain itu, penanganan di hulu juga masih berlangsung dengan pembuatan bronjong. Kami berharap masyarakat ikut memantau dan kami terus merealisasikan agar air sungai kembali jernih,"jelasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: