Jalan Bergelombang, Aspal Jembatan Linggamas Mengelupas Jadi Keluhan

Aspal di atas jembatan Linggamas ikut Kedungbeda Kecamatan Kemangkon rusak. Selain itu ruas jalan juga tidak nyaman.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Aspal di jembatan Linggamas masuk Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon, sudah beberapa bulan terakhir ini rusak. Yaitu mengelupas di beberapa bagian dan saat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, tidak nyaman.
Kondisi itu dikeluhkan pengguna jalan. Apalagi ruas jalan raya sejak Panican sampai Bokol Kecamatan Kemangkon juga bergelombang dan berlubang.
“Aspal mengelupas dan tidak rata. Beruntung masih ada cor beton di bawahnya. Hanya saja, kalau tidak diperbaiki, akan membuat kendaraan terganggu. Apalagi ini masuk Ramadan,” ungkap Rosyadi warga Bukateja saat melintas, Minggu 2 Maret 2025 siang.
Jembatan di perbatasan dua Kabupaten itu kondisinya tidak semulus dulu. Kendaraan yang melintas setiap hari juga beragam. Mulai kendaraan dengan tonase berat di atas rata-rata sampai sepeda motor antarkabupaten.
BACA JUGA:APBD Minim, Perbaikan Jalan Panican- Linggamas Baru Diperbaiki Pada 2024
BACA JUGA:DPU Kabupaten Banyumas Bakal Usulkan Askes Linggamas Jadi Jalan Provinsi
Rahayu, salah satu pengguna motor warga Banjarnegara yang melintas mengungkapkan, ketidaknyamanan saat roda mendaraan di aspal jembatan. Roda motor sangat terasa ketika tepat mengenai lokasi kerusakan. Bahkan jika tidak fokus, bisa oleng.
“Setahu saya pernah dilebarkan dan di cor beton. Namun kemungkinan karena intensitas kendaraan dan kondisi tanah labil, memicu masalah di ruas jalan," ujarnya.
Tak hanya sampai keluhan di Linggamas, jalan raya Panican ke arah Tidu Kecamatan Kemangkon yang juga jalan utama menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman, saat ini rusak.. Selain aspal penuh lubang, juga minim garis marka jalan. Rata-rata sudah hilang, seiring kerusakan jalan aspal di ruas jalan itu.
Sejak dari jembatan Linggamas, arah Desa Kedungbenda, Senon dan Desa Bokol, aspal bergelombang dan sebagian berlubang. Sempat ada penambalan, namun kemungkinan karena hujan, maka cepat hilang.
Pantauan Radarmas, hampir setiap hari, jalan itu dilalui kendaraan pengangkut pasir. Tak hanya itu, kendaraan besar lainnya banyak yang memilih jalan itu sebagai lintasan yang lebih dekat daripada melalui Purbalingga ke arah Sokaraja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: