Besi Rel Banyak Tertimbun Aspal dan Tanah, Hanya Tersisa Jembatan Penyangga Rel

Besi Rel Banyak Tertimbun Aspal dan Tanah, Hanya Tersisa Jembatan Penyangga Rel

Salah satu jembatan penyangga rel kereta uap pada jamannya masih bisa dilihat di sisi jembatan Kali Ponggawa, Blater, Kecamatan Kalimanah.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

Kini, saat muncul wacana reaktivasi jalur kereta oleh pemerintah, saat ini jalur- jalur itu banyak yang tidak digunakan. Meski begitu, hingga tahun 2025 ini, realisasi reaktifasi jalur kereta api yang melalui wilayah Kabupaten Purbalingga masih belum jelas.

Pada tahun 2018 lalu sudah pernah ada survei. Hasilnya, dari perwakilan PT KAI dan jajaran Pemprov Jateng, sempat mendapatkan titik untuk stasiun pemberhentian. Desa yang akan dilalui jalur kereta api seperti Pegandekan, Sumilir (Kemangkon), hingga selanjutnya memasuki Wirasaba (Bukateja) dan Banjarnegara (Klampok).

Secara umum, reaktifasi itu meliputi jalur kereta api di jalur tengah Purwokerto- Purbalingga- Banjarsari- Purwonegoro- Banjarnegara- Wonosobo. Pihaknya juga optimis ketika Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) beroperasi, maka jalur kereta api bisa lebih hidup.

Radarmas juga pernah menyusuri bekas jalur rel di salah satu desa di Kecamatan Kemangkon. Kondisi rel sudah tertimbun tanah. Yaitu dekat persawahan yang tidak terlihat lagi, kecuali digali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: