Ditinggal Istri, Pria Asal Lumbir Nekat Panjat Tower 75 Meter

Ditinggal Istri, Pria Asal Lumbir Nekat Panjat Tower 75 Meter

BANYUMAS - Kisah cinta ini hampir-hampir saja berakhir tragis. Karsono (26), warga Grumbul Butulan, Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir, begitu remuk hatinya saat ditinggal Riana. Sang istri memilih merantau ke Jakarta. Frustasi karena merasa dirinya tak memberi izin, Karsono lantas berpikir pendek. Dia nekat memanjat tower provider setinggi 75 meter yang berada tidak jauh dari rumahnya Senin (25/7) pukul 12.30. panjat-tower-lumbir PANJAT TOWER: Karsono saat memanjat tower provider di Desa Lumbir Hampir selama empat jam 'nangkring' di atas tower, Karsono akhirnya bersedia turun setelah dibujuk keluarga. Kondisi Karsono terlanjur lemah. Apalagi diketahui, Karsono sudah dua hari sebelumnya berhenti makan. Karsono kemudian dibawa ke Puskesmas Lumbir untuk dirawat. Informasi yang diperoleh, istri Karsono merantau ke Jakarta sejak sepekan lalu. Usai keberangkatan istrinya menjadi pembantu rumah tangga di Jakarta, Karsono putus komunikasi sekitar lima hari. Karsono sulit berhubungan karena dia tak memiliki telepon seluler. Dua hari terakhir, Karsono membeli ponsel. Namun itu ternyata tak cukup membantunya. Sang istri tetap sulit diajak berkomunikasi. Tak pernah ada jawaban saat Karsono menghubungi nomor istrinya. Karsono putus asa hingga nekat memanjat tower. Keluarga Karsono yang bernama Sugiman mengatakan, diketahuinya Karsono memanjat tower itu juga setelah salah satu kerabat di Semarang. Kerabat tersebut memberikan kabar kepada Sumini (ibu dari Karsono-red) jika Karsono akan bunuh diri dan sedang berada di tower. "Setelah mencari ke sekitar tower yaitu kebun dan komplek tower, ada warga yang melihat Karsono sudah di atas tower. Kemudian orang tua Karsono membujuk untuk turun namun gagal. Karsono justru tambah naik ke atas," jelas Sugiman yang juga paman Karsono tersebut. Karena semakin nekat, lanjut Sugiman, keluarga lantas menghubungi polisi yang kemudian datang ke lokasi untuk ikut membujuk supaya Karsono turun. Tidak hanya polisi, Muspika dan Pramuka Peduli Kwaran Lumbir yang datang juga berupaya merayu Karsono. Keluarga Karsono juga menghubungi ponsel Karsono yang ikut dibawa pemuda itu naik ke atas tower. "Tetap tidak mau turun dengan bujukan dari keluarga. Karsono tetap mengancam akan bunuh diri karen merasa tidak ada yang peduli. Baru setelah sang anak, yaitu Laeli telepon, Karsono sedikit luluh,"kata Sugiman. Setelah empat jam bertahan di atas tower, kata Sugiman, Karsono baru turun usai dia bisa berkomunikasi dengan istrinya, Riana. Setelah turun dari atas tower, Karsono pingsan dan langsung dibawa ke Puskesmas Lumbir. Kapolsek Lumbir AKP Suprihantono melalui Kanit Binmas Aiptu Warsito mengatakan, beruntung aksi nekat Karsono itu berhasil diakhiri dengan selamat. Dia menyebut, motifnya jelas karena permasalahan dengan istri yang nekat pergi ke Jakarta walaupun suami tidak mengizinkan. Ditambah lagi komunikasi terputus dan sekali terhubung tidak ada tanggapan. Minta Maaf ke Ibu Kandung Sebelum nekat memanjat tower, Karsono diketahui meminta maaf kepada ibu kandungnya, Sumini. Kemudian sejak Minggu (24/7), dia juga tidak makan sampai Senin (25/7). panjat-tower-pingsan PINGSAN: Karsono yang pingsan di gotong warga Sumini mengatakan, anaknya tiba-tiba meminta maaf. Namun ia tidak curiga dengan permintaan maaf tersebut. Sehingga, ia hanya menjawab permintaan maaf dan Karsono langsung pergi keluar rumah menggunakan sepeda motor. "Tidak curiga sama sekali. Tiba-tiba meminta maaf begini, "Mbok aku njaluk ngapura sing gede". Hanya bilang begitu dan saya jawab iya. Dia terus langsung keluar rumah kemudian pergi membawa motor," jelasnya. Walaupun tidak ada kecurigaan dalam permintaan maaf tersebut, lanjut Sumini, namun permasalahan anaknya sudah ia ketahui sebelumnya. "Untuk permasalahan anak saya yang tidak mengizinkan istrinya bekerja sudah diketahui keluarga. Keluarga hanya memberikan nasehat supaya hal tersebut bisa dibicarakan baik-baik, "katanya. Selain meminta maaf, kata Sumini, Karsono diketahui sudah sejak kemarin tidak makan. Ia menduga anaknya frustasi dengan kepergian istrinya ke Jakarta. "Yang saya tahu sudah sejak kemarin tidak mau makan, mungkin kepikiran terus dengan istrinyan,"katanya. Lebih lanjut dikatakan Sumini, anaknya bertambah frustasi setelah dua hari terakhir berusaha menghubungi istrinya namun tidak pernah ada jawaban. "Anak saya sudah seminggu bekerja di Wangon dan dua hari yang lalu sudah bisa beli hape. Sebelumnya, untuk menghubungi istrinya di Jakarta dia selalu pinjam hape temannya. Tapi tidak pernah ada jawaban," katanya. Yang diketahui, kata Sumini, istri Karsono masih berada di Yayasan karena belum memiliki majikan. Saat ini, pihak keluarga berharap supaya istri Karsono bisa pulang dan Karsono tidak lagi berbuat nekat. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: