Banyumas Extravaganza Mulai Kurang Greget

Banyumas Extravaganza Mulai Kurang Greget

PURWOKERTO - Banyumas Extravaganza digadang-gadang jadi magnet wisata di Kabupaten Banyumas. Setelah sempat sukses dalam beberapa penyelenggaraan sebelumnya, kini Pemkab Banyumas harus bekerja ekstra agar Banyumas Extravaganza tak layu sebelum berkembang. Ini melihat karnaval Banyumas Extravaganza 2016 di Alun-alun Purwokerto, Minggu (24/7) siang kemarin, kurang begitu menarik minat masyarakat. Selain itu, jumlah peserta yang turut ambil bagian jauh berkurang. Banyumas-extravaganza-2016 PESERTA PAWAI: Peserta pawai Banyumas Extravaganza mengenakan baju penuh warna 'Sepinya' Banyumas Extravaganza itu bahkan diakui Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan. "Kurang meriah memang," katanya. Dia menilai, karnaval yang ke-6 kali ini kurang mendapat dukungan dari masyarakat. Tapi, itu lebih karena waktu penyelenggaraannya yang kurang tepat. "Ya itu, karena situasinya sekarang habis Lebaran. Masyarakat kelelahan dan sudah banyak aktivitas. Selain itu juga terbentur dengan tahun ajaran baru dan juga sebentar lagi akan ada peringatan pitulasan," kata Budhi. Dia mengatakan, acara ini memang sudah terjadwal dan tersosialisasi sejak lama sehingga tidak bisa diubah lagi waktunya. Selain itu, jumlah pesertanya juga relatif lebih sedikit dibanding tahun lalu. Diketahui, untuk Karnaval Banyumas Extravaganza 2016 ini hanya menyuguhkan penampilan dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Purwokerto Utara, Purwokerto Barat, Purwokerto selatan dan Purwokerto Timur. Padahal tahun sebelumnya berhasil menarik minat peserta dari 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas. Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko mengatakan, kurang meriahnya acara kali ini karena karnaval tahun ini menjadi percobaan setelah jumlah pesertanya hanya melibatkan empat kecamatan saja. "Nanti kita rancang lagi. Ini eksperimen pertama dimana kita mengerahkan empat kecamatan saja. Kalau yang lalu kan 27 kecamatan. Ini kita mencoba, titik-titik pertumbuhan pariwisata itu dibangun per kecamatan," katanya. Sedangkan terkait penyelenggaraan digelar di bulan Juli, kata Jatmiko, hal tersebut untuk mengejar wisatawan asing ke Banyumas. "Biasanya kalau summer holiday di bulan Juli ini, mereka (wisatawan asing) liburnya cukup lama, sampai tiga bulan. Jadi tahun depan juga tetap bulan Juli. Sasaran kita agar tingkat kunjungan dan lama wisatawan asing lebih baik lagi, termasuk tingkat belanja mereka," jelasnya. Karnaval Banyumas Extravaganza tahun ini yang digelar siang hari juga menjadi salah satu penyebab kurang meriahnya acara tersebut. Untuk itu, Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein dan Wakil Bupati dr Budhi Setiawan sepakat gelaran Karnaval Banyumas Extravaganza tahun depan diadakan malam hari. "Saya merasa kasihan kepada peserta dan penonton, karena berpanas-panasan untuk itu kepada penyelenggara kami berharap tahun depan agar digelar malam hari," kata Bupati Achmad Husein saat membuka sambutan. Selain digelar malam hari, untuk tahun depan Husein juga berjanji akan mendatangkan lebih banyak lagi penari-penari dari mancanegara. Ia mengaku akan bekerjasama dengan berbagai negara, diantaranya Jepang, Belanda. Beruntungnya, ada obat kekecewaan dari kurang merianya Banyumas Extravaganza tahun ini. Pemkab Banyumas berhasil meraih adipura sebanyak tiga kali berurutan. Dengan demikian, Banyumas berhak menerima Adipura Kirana. "Ini adalah prestasi kita bersama, yang wajib kita syukuri karena prestasi adalah bukti pengakuan atas kinerja kita oleh pemerintah pusat. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Banyumas, petugas kebersihan, dunia usaha dan aparatur pemerintah yang telah bersama-sama mempertahankan dan akhirnya meraih Adipura Kirana," ujar Husein. (why/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: