Lebih dari Satu Bulan Harga Cabai Rawit Merah Masih Jauh Diatas Harga Normal

Lebih dari Satu Bulan Harga Cabai Rawit Merah Masih Jauh Diatas Harga Normal

Pedagang mengemas cabai rawit merah pesanan pembeli, Kamis (16/1/2025). Harga cabai rawit merah masih tinggi sejak awal Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Harga cabai rawit merah masih tinggi, sementara bahan dapur lain sudah berangsur turun, seperti telur, sempat menyentuh harga 35 ribu per kilogram ditingkat pengecer. Kini, berkisar diharga 28-29 ribu per kilogram.

Namun, tidak dengan cabai, terutama cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah di pasar masih dikisaran harga 95 ribu hingga 100 ribu per kilogramnya. Sementara cabai cabai merah kriting 65 ribu dan cabai rawit putih 50 ribu.

Supar (35) pedagang bumbu dapur dan kebutuhan pokok di sekitar pasar larangan mengatakan, harga rawit merah hari ini, Kamis (16/1/2025) termasuk turun dibanding sebelum sebelumnya.

"Ini sudah mulai turun, meski belum ke harga semula, 40-50 ribu per kilogram. Sejak mulai naik, awal Desember 2024 lalu, harga tertinggi pernah mencapai 120 ribu per kilogram dan sekarang saya jual 95 ribu perkilogram," kata Supar saat ditemui di Kiosnya, Kamis (16/1/2025).

Supar yang sudah berjualan di pasar Larangan sejak 18 tahun lalu meprediksi harga rawit merah akan terus turun, meski nanti mendekati bulan puasa dan hari raya Idul Fitri akan kembali naik.

"Biasanya setelah momen Nataru harga mulai turun, naik lagi pas menjelang puasa, pertengahan puasa nanti turun. Nah menjelang lebaran sampai seminggu setelah lebaran kembali naik, karena banyak pedagang dan suplaier masih libur lebaran," ujarnya.

Supar menambahkan, selama harga cabai rawit merah naik banyak pedagang makanan, seperti bakso, mie ayam dan ayam goreng/bakar yang mengeluh. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena memang harga dari suplaier memang naik.

"Kebanyakan pedagang makanan yang membutuhkan sambal akhirnya mereka akal-akalan. Beli rawit merah sedikit, trs dicampur rawit putih, untuk pedas biasanya ditambah cabai bubuk," imbuhnya.

Sementara itu, Lia, warga Sokaraja, ia sempat kaget, saat makan disalah satu warung langganannya, karena saat ia meminta tambah sambal, Lia mendapat tambahan harga 2000 rupiah.

"Ya dimaklumi saja, karena memang harga cabai lagi tinggi. Cuma kaget saja, karena biasanya tidak seperti itu," ceritannya. (dms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: