Tiga Tahun, Tata Kelola Pengadaan Pemkab Naik Drastis

Tiga Tahun, Tata Kelola Pengadaan Pemkab Naik Drastis

Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Herni Sulasti saat Rapat Capaian Penilaian ITKP (Indeks Tata Kelola Pengadaan) dan Persiapan Pelaksanaan MCP di Operation Room Graha Adiguna Komplek Pendopo Dipokusumo Purbalingga-Dinkominfo Kabupaten Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Indeks Tata Kelola Pengadaan (ITKP) Pemerintah Kabupaten Purbalingga di tahun 2024 memperoleh predikat Baik dengan nilai 76,98. Angka itu meningkat drastis dibandingkan dengan tahun 2022 yang memperoleh predikat Kurang dengan nilai 27,3.

Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Herni Sulasti saat Rapat Capaian Penilaian ITKP (Indeks Tata Kelola Pengadaan) dan Persiapan Pelaksanaan MCP di Operation Room Graha Adiguna Komplek Pendopo Dipokusumo Purbalingga, menjelaskan, pada tahun 2022 lalu mendapatkan nilai 27,3, tahun 2023 memperoleh nilai 62,91 (Cukup) dan di tahun 2024 76,98 (Baik).

Lebih lanjut dikatakan, ada 2 dari 3 Indikator yang berkontribusi dalam peningkatan nilai ITKP Purbalingga yaitu Indikator Tingkat Kematangan UKPBJ dan Indikator Pemanfaatan Sistem Pengadaan,

“Indikator Kualifikasi dan Kompetensi SDM PBJ dengan skor maksimal 30, kita baru dapat skor 8,89 dikarenakan kurang kualifikasi Pejabat Fungsional Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ),” jelas Sekda, Selasa 15 Januari 2025 sore petang kemarin usai rapat.

BACA JUGA:Baru 38 Paket Kegiatan Masuk ke Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa

BACA JUGA:Baru Mulai Pengadaan Tambahan, Kekosongan Blangko KTP El di Purbalingga Belum Teratasi

Meski demikian secara nilai meningkat, namun persaingan di level Jawa Tengah masih di berada di peringkat 25. Sehingga perlu ada target yang tinggi, tetapi tetap realistis di tahun 2025.

“Untuk meningkatkan nilai Indikator Kualifikasi dan Kompetensi SDM PBJ, ada beberapa cara pengisian SDM PBJ ini misalnya dengan pengadaan PPPK, atau dengan Inpassing,” imbuhnya.

Dalam Indikator Pemanfaatan Sistem Pengadaan, ada 3 Sub Indikator yang berkontribusi cukup signifikan yaitu pada RUP SIRUP, e Tendering, dan Toko Daring dengan poin maksimal (100%).

“Sisanya e Katalog ada pada angka 3,03 dari 4 (75,66 persen), non e-Tendering/non e-Purchasing ada pada angka 4,55 dari 5 (91,04 persen) dan e Kontrak ada pada angka 4,51 dari 5 (90,17 persen),” rincinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: