Maraknya Kasus Pelaporan Guru, Kadindik Banyumas: Butuh Kolaborasi

Maraknya Kasus Pelaporan Guru, Kadindik Banyumas: Butuh Kolaborasi

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Maraknya kasus guru yang dilaporkan ke polisi cukup membuat para guru was-was. Bahkan di Banyumas, sejumlah guru mengaku dilema untuk menegur alih-alih mendisiplinkan siswanya.

Hal itu pun menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono, mengaku prihatin atas maraknya kasus guru yang dilaporkan ke polisi.

Menurutnya, komunikasi yang terjalin apik antara pihak guru dan orang tua murid, menurutnya bisa jadi solusi maraknya kasus-kasus tersebut. 

"Guru ingin memberikan pembelajaran karakter moral dan kode etik, dinamika zaman berbeda dengan dahulu," kata dia.

BACA JUGA:Marak Kasus Guru Dilaporkan ke Polisi, Guru di Banyumas Merasa Dilema

BACA JUGA:Maraknya Kasus Guru 'Dipolisikan' Picu Keprihatinan, Ketua Dewan Banyumas Sebut Perlu Solusi Bersama

Untuk itu, ia meminta guru-guru di Kabupaten Banyumas agar mengedepankan pendekatan persuasif yang afektif. 

"Mengedepankan roso pangroso, agar semua bisa terbangun dengan baik. Maka itu perlu ada jalinan komunikasi yang baik dengan orang tua wali," ujarnya. 

Lanjut, selain itu perlu didorong dan ditumbuhkan tenggang rasa antara guru dan juga orang tua. Terutama, soal tugas dan fungsi masing-masing. 

"Di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Yang dilakukan guru demi kebaikan siswa, harus diawali bentuk komunikasi antara guru dan orang tua, setiap awal tahun harus memberitahukan tentang program-program apa saja yang ada di sekolah," ujarnya. 

BACA JUGA:29 Ribu Pelajar dan Guru SMK ikuti Festival Vokasi Satu Hati

BACA JUGA:Dindik Banyumas Bakal Petakan Data ATS

Sebagai upaya preventif, pihaknya sudah berkolaborasi dengan penegak hukum terkait implementasi UU perlindungan anak. Agar guru-guru bisa mengimplementasikan UU tersebut. 

"Membangun komunikasi antara orang tua, guru dan sekolah itu menjadi kunci," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: