Harga Gula Cetak Melonjak

Harga Gula Cetak Melonjak

foto berita HLKualitas Nira Bagus, Stok Minim BANYUMAS-Harga gula cetak di Pasar Banyumas, kini melonjak hingga mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Tingginya harga gula gula cetak, terutama gula cetak organik, disebabkan karena langkanya stok gula tersebut. Salah seorang pedagang di Pasar Banyumas, Tugiman (55) mengatakan, dia menjual gula cetak organik dengan harga Rp 17 ribu per kilogram. Menurut dia, gula cetak saat ini sulit didapatkan. Dia pun terkadang membeli gula cetak campuran gula tebu untuk memenuhi permintaan. "Tetap saja, gula organik paling dicari. Kalau yang campuran Rp 14 ribu sampai 15 ribu," ujarnya. Perajin gula Desa Binangun Kecamatan Banyumas, Endang (35) mengatakan, dia menjual gula eceran dengan harga Rp 15 ribu per kilogram. Dia mengakui, permintaan gula cetak kini sedang banyak dan harga dari pengepul juga tinggi.  Dalam satu hari, dia memproduksi hingga tujuh kilogram gula cetak. Menurut dia,  saat ini kondisi nira yang bagus, sehingga  hasil gula cetak menjadi bagus. "Kalau di kebun saya kondisi pohon sedang bagus, jadi bisa untuk membuat tujuh kilogram gula cetak. Kalau sedang jelek paling hanya tiga kilogram,"jelasnya. Tujuh kilogram gula yang dia hasilkan setiap harinya selalu habis terjual. Bahkan pembeli sengaja datang kerumahnya secara langsung untuk mendapatkan gula cetak organik. Dia mengungkapkan, biasanya harga gula jawa Rp 10 ribu per kilogram, dan paling murah Rp 8 ribu perkilogram. "Kalau tidak mau gula yang campuran, mereka datang ke kami secara langsung. Agar kebagian," ujarnya. Harga gula cetak organik yang mahal membuat perajin gula lebih memilih memproduksi gula cetak ketimbang gula kristal. "Pembuatan gula kristal di Desa Binangun sedang berhenti. Perajin memiilih memperodusi gula cetak, karena harganya sedang tinggi. Produksi gula kristal yang lebih lama membuat meraka tidak mau repot," kata Yuli (34), seorang pengepul gula Desa Binangun. (wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: