Marak Kasus Guru Dilaporkan ke Polisi, Guru di Banyumas Merasa Dilema

Marak Kasus Guru Dilaporkan ke Polisi, Guru di Banyumas Merasa Dilema

Guru SD mengajar di kelas.-Dok Radarmas-

"Setiap tindakan disiplin yang diambil guru pasti memiliki nilai pendidikan di dalamnya, terutama ketika siswa bertindak melampaui batas," ungkapnya.

Ia pun berharap adanya sosialisasi regulasi yang melindungi guru agar masyarakat memahami pentingnya peran guru dalam mendidik siswa.

BACA JUGA:Kemampuan Literasi Guru di Purbalingga Masih Rendah, Baru 20 Persen Memadai

BACA JUGA:Guru Bahasa Inggris di Karanglewas Tingkatkan Kompetensi Lewat Pelatihan Media Pembelajaran Digital

Fenomena pelaporan guru yang masih hangat di media sosial, jelas menjadi tantangan baru bagi guru. Terutama dalam menjaga disiplin siswa di tengah aturan dan persepsi yang berkembang di masyarakat.

Sebelumnya, Ketua DPRD Banyumas Subagyo SPd MSi pun mengaku prihatin dengan maraknya kasus guru yang dilaporkan ke polisi. Termasuk juga maraknya content di media sosial yang seolah bersifat sindiran terkait guru yang enggan menegur siswanya.

Subagyo mengatakan, di lokal Banyumas, pihaknya mendorong berbagai stake holder dunia pendidikan maupun penegak hukum untuk bersama memikirkan solusi terkait maraknya kasus guru yang dilaporkan. "Memang belum terjadi, tapi ada baiknya kita sedia payung sebelum hujan," ujar dia.

Menurutnya, Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November bisa jadi momentum untuk duduk bersama baik dari kalangan guru, dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan para penegak hukum di Banyumas untuk merumuskan solusi tersebut. 

Subagyo mengatakan, mungkin perlu ada Dewan Etik Guru  atau apapun namanya yang bisa memediasi sengketa guru dan orang tua siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: