Bangun Kerajaan Bisnis Sejak Usia 18 Tahun, Sri Lestari Sukses di Tiga Bidang Bisnis

Bangun Kerajaan Bisnis Sejak Usia 18 Tahun, Sri Lestari Sukses di Tiga Bidang Bisnis

Berbisnis bagi Sri Lestari sudah menjadi naluri dalam hidupnya. Sejak kecil, ia dibimbing oleh orang tuanya yang juga pembisnis, untuk kuat hidup mandiri. Sebelum memulai bisnisnya sendiri, wanita kelahiran Ponorogo, 26 Oktober 1983 ini sempat bekerja di sebuah perusahaan selama dua tahun. Saat itu ia mengerahkan semua kemampuan dan tenaganya dalam pekerjaan tersebut. Hingga pada suatu ketika, ada seseorang yang melihat kegigihannya bekerja. "Waktu itu beliau bilang sama saya, kalau saya bekerja keras seperti ini terus maka saya hanya akan memperkaya orang lain," katanya. Mulai saat itu, iapun berpikir tentang cara berbisnis dan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Hingga tahun 2009 lalu, Tari memutuskan membuka bisnisnya. Yaitu Lestari Jok. Sebenarnya, Ia memulai karir berbisnisnya sejak usia 18 tahun di awal 2002 lalu. Yaitu berupa usaha rental mobil dan tour and travel. Namun saat itu ia belum fokus dengan usahanya, karena masih duduk di bangku kuliah. Barulah setelah lulus kuliah dan bekerja, Ia keluar dari pekerjaan dan mulai fokus membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Bukan hal mudah bagi wanita cantik ini saat merangkak naik ke tangga kesuksesan. Banyak hal yang harus ia hadapi di usia muda. Salah satunya ia sempat ditipu oleh rekan bisnisnya hingga jutaan rupiah. Namun hal ini tak sedikitpun membunuh mimpinya. Semangatnya terus berkobar. Dengan pasrah kepada Allah iapun mulai menemukan titik kenyamanan. "Waktu itu (saat ditipu) saya ikhlaskan saja, saya menganggap ini adalah jalan terbaik yang telah ditentukan Allah," ujarnya. Perlahan tapi pasti, kemudahan ia dapatkan. Kini di usianya yang ke 35 tahun, ia telah memiliki tiga bisnis. Setelah membuka bisnis cover jok di Lestari Jok tahun 2009 dan kemudian berkembang, di tahun 2015 menjadi Lestari Otomotif Solution, pada tahun 2013 ia juga membuka usaha baru yaitu Djemari. Hingga 2017 akhir Tari kembali membuka bisnis baru, yaitu Lestari Properti Solution. "Saya juga tengah merencanakan satu bisnis lagi. Dan semoga secepatnya dibuka. Tapi belum bisa saya sampaikan sekarang," jelas Tari. Kegigihannya dalam berbisnis terus tejaga hingga kini. Terbukti dengan caranya mengelola bisnis. Dimana ia telah merancang arah bisnisnya lima tahun kedepan. Tekankan Ibadah dalam Berbisnis Memiliki tiga bidang bisnis tak membuat Sri Lestari melupakan kewajibannya sebagai manusia. Bahkan dalam menjalankan usahanya Ia sangat menekankan aspek ibadah. Ia ingin bisnis yang dijalani bisa memberikan manfaat terbaik untuk orang lain. "Saya berharap bisa bermanfaat bagi orang lain dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," katanya. Di awal mulai berbisnis, ia mengaku tak memiliki konsep ibadah. Saat itu wanita yang akrap disapa Tari ini hanya bekerja untuk mencari dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2008, dari pengalaman yang ia dapatkan, Tari semakin paham arti kehidupan. Tari mulai berpikir cara berbuat baik dan menolong orang lain. Dan menurutnya, dengan menciptakan lapangan pekerjaan, ia bisa mewujudkan ibadah tersebut. "Setiap saya mendapatkan teman atau relasi, saya tidak mematok bahwa saya harus mendapatkan uang," tegasnya. Ia mulai mengerti apapun yang terjadi dalam hidupnya, entah itu rejeki yang melimpah, kehilangan sebagian harta, ataupun bekerja tanpa menerima bayaran, adalah hal yang terbaik baginya. Yaitu sesuatu yang telah ditetapkan Allah untuk dirinya. Di usianya yang menginjak 35 tahun, Tari hanya ingin lebih banyak beribadah dan menunjung rasa kemanusiaan, yaitu melaksanakan hablumminallah dan hablumminannas. Bahkan rancangan bisnisnya hingga lima tahun kedepanpun tak lepas dari niatan ibadah. Dia ingin hingga di masa depan bisnis tersebut akan terus berjalan demi hajat hidup orang banyak. "Saya harus bersiap-siap untuk menghidupi keluarga dan karyawan kedepan, serta untuk banyak orang lainnya yang membutuhkan," ujar Tari. Atas nama kemanusiaan, melalui bisnis ini ia ingin meringankan beban banyak orang. Dan menurutnya hal tersebut tak bisa dicapai secara instant tanpa perencanaan. Tak berjiwa kemanusiaan yang tinggi serta niatan ibadah yang besar, Tari juga terus membawa dirinya ke arah kebaikan. Ketika ia menerima banyak kemudahan dari Allah, Ia berpikir apakah nikmat kemudahan tersebut cobaan atau rejeki yang sengaja Allah berikan. Dan ia menganggapnya sebagai rejeki sekaligus cobaan. Kemudian membuatny memutuskan untuk menutup aurat dengan berhijab di tahun 2017. "Mungkin bisa dikatakan ini hidayah. Saya berusaha menjadi orang yang lebih baik. Dan pasti dengan bimbingan dari suami saya," tuturnya. Setelah meniatkan segalanya untuk ibadah dan menutup aurat dengan berhijab, Tari merasa hidupnya lebih tenang dan fokus. Karena, kata dia, selama melibatkan Allah dalam setiap aktivitas maka Allah akan memberikan jalan. Dan semua pasti akan lebih mudah. "Jadi ngga 'ngoyo' untuk cari uang, justru 'ngoyonya' untuk ibadah," jelasnya. Lebih dari 40 Karyawan Menjadi Keluarga Kegigihan, rasa kemanusiaan, dan perilaku ibadah Sri Lestari tak perlu diragukan lagi. Entah berapa banyak orang yang telah dirangkulnya untuk menikmati kemudahan. Termasuk bagi 40 orang lebih karyawan yang ia miliki saat ini. Tak seperti bos atau pimpinan pada umumnya yang menuntut karyawan bekerja keras, Tari berlaku lebih santai kepada semua karyawan. Bahkan Tari menjadikan para karyawan sebagai keluarga. Ia tak pernah merasa kesulitan untuk mengatur banyak karyawan dengan karakter masing-masing. Karena, tutur Tari, saat mulai bekerja dengannya, Tari menanamkan sistem kekeluargaan dalam diri karyawan. Mulai dari saat bekerja, berkomunikasi, atau dalam hal lain. Meski ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, namun dengan sistem kekeluargaan ini komunikasi terjalin lebih hangat. "Jadi kalau terjadi permasalahan kita bisa cari solusi bareng-bareng," kata Tari. Bahkan perilakunyabyang suka beribadah juga ditularkan kepada karyawan-karyawannya. Ia selalu mengingatkan agar mereka menyisihkan sebagian penghasilan bagi orang lain yang membutuhkan. Karena menurutnya di setiap rejeki yang diterima, terkandung hak milik orang lain. Ia berharap kedepan kehidupannya bisa lebih baik lagi, dan berbuat lebih dan lebih baik lagi kepada orang lain. Tari juga berharap ia dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta menolong banyak orang. "Saya bersyukur di usia seperi ini Alhamdulillah memiliki rejeki yang lebih sehingga bisa membantu orang," imbuhnya. Tari menghimbau kepada seluruh wanita di Banyumas yang ingin sukses tapi belum berani melangkah, untuk terus berpikir positif. Menurutnya perempuan sebenarnya memiliki keberanian tinggi dan serba bisa, namun untuk mengeluarkan itu terkadang banyak keraguan. "Positif tihinking dan harus lebih berani mengambil langkah. Ayo kita pasti bisa mandiri dan mencapai apa yang kita mau," pungkasnya. (ing)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: