Kisah Menarik Sang Pelopor dan Pelakor Dalam Biopik Radioaktive
Marie Sklodowska, alias Marie Curie sudah selayaknya muncul di jajaran teratas nama para penemu paling berpengaruh di jagat raya. Jasanya bagi dunia setelah menemukan radium dan polonium lewat penelitian radioaktif pada 1898 membuatnya dua kali diganjar penghargaan Nobel Prize. Sisi lain dari seorang dengan nama besar memang selalu menarik untuk digali dan direpresentasikan dalam sebuah film. Inilah yang dilakukan sutradara Marjane Satrapi dan penulis naskah Jack Thorne dalam film biografi tentang Marie Curie, Radioactive. Dibintangi oleh Rosamund Pike, Sam Riley, dan Anya Taylor-Joy, Radioactive lebih banyak menggambarkan sosok Curie sebagai wanita tangguh nan brilian yang penuh dengan pergumulan. Ia congkak, keras kepala, dan sangat berorientasi pada tujuan, tapi di sisi lain juga rapuh, mudah gamang, dan haus akan belaian. Film ini langsung dibuka dengan kolapsnya Marie Curie (Rosamund Pike) di hari-hari terakhirnya pada tahun 1934. Tak lama kemudian, Radioactive langsung membawa penonton ke tahun 1893, di mana ia tanpa sengaja bertemu dengan calon suaminya, Pierre Curie (Sam Riley) di sudut kota Paris. Dalam adegan tersebut, sutradara Marjane Satrapi langsung mempertontonkan watak Curie yang begitu sombong, keras, dan tidak mau kalah. Untuk diketahui, Curie hidup di era di mana maskulinitas sangat mendominasi segala aspek, termasuk soal penelitian. Sebagai perempuan, Curie berusaha mendobrak nilai tersebut demi bisa terus melanjutkan penelitiannya. Watak Curie yang amat keras dan meledak-ledak terus ditunjukkan dalam adegan-adegan berikutnya, hingga akhirnya sisi femininnya sebagai seorang perempuan yang rindu sentuhan laki-laki diperlihatkan ketika ia dan Pierre menikah. Penonton diajak lebih jauh menyelami sisi lain seorang Marie Curie melalui sejumlah kejadian penting semasa hidupnya. Salah satunya adalah ketika ia terpaksa menjalani penelitiannya di tengah hujatan dan perilaku rasialis dari orang-orang di sekitarnya akibat terlibat affair dengan salah satu mantan muridnya, Paul Langevin (Aneurin Barnard). Status Curie yang saat itu sudah sangat terpandang karena penghargaan Nobel Prize yang ia terima seakan luntur begitu saja ketika gejolak libidonya sepeninggal sang suami membuatnya menjadi seorang perebut laki orang, alias pelakor. Nilai plus Radioactive terletak pada kepiawaian Rosamund Pike dalam memerankan karakter sang pionir. Pike betul-betul bisa mengejawantahkan sisi manusia dari seorang Marie Curie yang sebetulnya tidak ubahnya seperti manusia biasa yang bisa marah, kecewa, jatuh cinta, dan terjerumus dalam dosa. Singkat kata, Pike berhasil menonjolkan sisi humanis seorang Marie Currie, ketimbang cuma memperlihatkan kejeniusan otaknya. Sayangnya, akting brilian Pike tidak dibarengi dengan beberapa nama lain yang terlibat di film ini. Begitu kuatnya karakter Curie dalam film ini membuat banyak nama lain menjadi mudah terlupakan. https://radarbanyumas.co.id/mobil-tesla-seharga-rp-15-m-mulai-dijual-di-surabaya/ Hal lain yang menarik dari Radioactive adalah adanya unsur flash forward sequences. Penonton tidak hanya diperlihatkan bagaimana radium dan polonium ditemukan, tapi juga diajak melihat dampak dari penemuan tersebut lewat sejumlah adegan yang terjadi jauh setelah Marie Currie wafat, seperti bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang dalam Perang Dunia II di tahun 1945, hingga insiden horor yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Chernobyl, Ukraina pada 1986. Konsep ini juga membuat Radioactive menjadi film biopik yang cukup unik, walaupun unsur ini membuat beberapa adegan emosional menjadi hilang karena tercampur aduk dengan kondisi di masa depan dan mengundang tanya pada penonton. Terlepas dari segala kekurangan yang ada, Radioactive tetaplah sebuah film biopik yang cukup menarik. Bagi yang memegang teguh nilai-nilai woman empowerment, Radioactive juga bisa dibilang sukses mewakili para wanita yang selama ini berjuang keras meraih mimpi mereka di tengah hadangan maskulinitas dan patriarki.(jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: