Maudy Ayunda: Selamat Tinggal Stanford!
Dua tahun berlalu, Maudy Ayunda lulus dari Stanford University. Setelah menyelesaikan S2 di Amerika Serikat, Maudy Ayunda kini kembali ke Indonesia. Maudy Ayunda memperlihatkan dirinya bergaya dengan sekitar enam koper berukuran besar. Koper-koper itu yang akan turut serta dirinya pulang ke Indonesia. https://radarbanyumas.co.id/maudy-ayunda-masuk-daftar-30-under-30-asia-forbes/ Akan tetapi, Maudy Ayunda pulang bukan cuma sekadar membawa koper-koper besar. Tapi dia membawa bekal pengalaman selama dua tahun menyelesaikan S2-nya di Stanford. "Pulang membawa koper-koper berisi barang-barang. Tapi bukan sekedar itu. Aku pulang berbekal pengalaman, begitu banyak pelajaran hidup, dan khususnya rasa lebih mengenal diriku. Until later, my second home," tulis Maudy Ayunda dalam laman Instagram-nya. Menghabiskan waktu-waktu terakhir di Stanford, Maudy Ayunda merangkum beberapa pelajaran hidup yang dia dapatkan. Banyak hal yang Maudy Ayunda pelajari dan dapatkan selama dua tahun menyelesaikan pendidikan di Stanford. "Nggak terasa aku kini telah lulus. Saat meninggalkan tempat ini aku ingin merenung dan berbagi dengan teman-teman semua apa yang benar-benar membuat pengalamanku di sini benar-benar istimewa, apa saja pelajaran hidup yang tertanamkan," ucap Maudy Ayunda dalam channel YouTubenya. "Pertama aku harus belajar beradaptasi dan berubah. Belajar selama pandemi tentunya, kelas zoom mengambil alih dan kampus sekejap jadi sunyi senyap, pengalaman belajarku berubah menyesuaikan," ungkapnya. Adapun Maudy Ayunda merasa kini lebih bisa benar-benar menghargai alam bebas. Menikmati alam terbuka di Stanford, diakui Maudy Ayunda membuatnya merasa nyaman dengan matahari. "Kedua, aku belajar untuk benar-benar mengharagai alam bebas. Belum pernah aku begitu nyaman berada di bawah terik matahari, aku belajar hiking dan membenamkan diri dalam dunia penuh aktivitas. Stanford bahkan menghidupkan kembali kecintaan lamaku pada berlari," aku Maudy Ayunda. Setidaknya, selama satu hari Maudy Ayunda bisa melangkah sebanyak 10 ribu langkah. Itu dikarenakan banyaknya lokasi yang memungkinkan untuk melaksanakan aktivitas di luar ruangan. "Ketiga, aku belajar mencari inspirasi dari orang-orang. Teman sekelasku yang terdiri dari 400 orang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan menawarkan perspektif dan cerita yang berbeda-beda. Kisah-kisah ini memicu keingananku untuk juga membuat perubahan seperti quotes Stanford, 'Ubahlah kehidupan orang, ubahlah organisasi, dan ubahlah dunia,'" ucapnya. Untuk pelajaran terakhir yang Maudy Ayunda dapatkan adalah dimana dirinya mendapat pelajaran bukan hanya dari hal-hal yang besar. "Terakhir aku belajar bahwa hidup adalah lebih dari hal-hal yang besar. Lebih dari sekadar pencapaian, tapi tentang udara yang kita hirup, langkah yang kita ambil, dan tawa yang dibagi dengan orang-orang terdekat," tuturnya. "Dua tahun lalu, aku datang ke Stanford ingin mengubah dunia. Tetapi malah mengubah diriku sendiri secara personal. Aku sadar aku hanya ingin bahagia dan membuat banyak orang tersenyum," tutup Maudy Ayunda.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: