893.270 Pemudik Diprediksi Masuk Cilacap pada Lebaran 2024

893.270 Pemudik Diprediksi Masuk Cilacap pada Lebaran 2024

Ilustrasi. Sejumlah kendaraan melintas di persimpangan Sampang.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebanyak 893.270 orang diperkirakan akan masuk Kabupaten CILACAP saat mudik Idul Fitri atau Lebaran 2024. Jumlah pemudik ini mengalami peningkatan dari arus mudik Lebaran tahun lalu.

Kepala Bidang Angkutan Umum Dinas Perhubungan Cilacap, Agus Wantoso menjelaskan, jumlah tersebut berdasarkan sesuai dengan hasil survei Litbang Kementerian Perhubungan.

"Untuk yang masuk Cilacap 4 persen dari pemudik Jawa Tengah yakni 18,2 juta orang. Sehingga ada  893.270 orang yang diprediksi akan masuk Cilacap. Terdiri dari 60 persen pengguna moda transportasi kendaraan roda empat, sepeda motor 31 persen, bus AKAP 1 persen dan kerata api 8 persen," jelas Agus.

Agus mengatakan, prediksi arus mudik akan berlangsung mulai tanggal 2 - 16 April 2024. Pemkab Cilacap mempersiapkan rencana untuk kelancaran pemudik bersama dengan OPD dan stakeholder terkait.

BACA JUGA:Kabar Gembira, Kepala Desa, Perangkat dan Anggota BPD di Cilacap Akan Dapat THR

BACA JUGA:Suhu Udara di Cilacap Panas dan Gerah, BMKG Sebut Masuk Musim Transisi

"Kita melakukan persiapan-persiapan personil, berapa pos kantor induk pelayanan terminal, pos di Pelabuhan Seleko, termasuk bus AKAP kita inspeksi untuk keselamatan penumpang," kata dia.

Selain itu, pihaknya bersama unsur TNI Polri serta Satpol PP dan unsur di wilayah akan menyiagakan pos di titik-titik krusial yakni di Kecamatan Kroya, Kecamatan Adipala, perempatan Cantelan dan pertigaan Jeruklegi.

"Setiap momen lebaran ada pos disitu," jelas Agus.

Agus menambahkan, Kabupaten Cilacap memiliki daerah rawan bencana longsor khusunya di wilayah barat meliputi jalur Wanareja, Majenang, Karangpucung dan Cimanggu. 

"Kita antisipasi dengan dinas PU Provinsi untuk menyiagakan alat berat jika longsor bisa diantisipasi dengan alat berat itu. Kemudian alat-alat tersebut harus disiagakan dekat dari lokasi," katanya.

Untuk wilayah rawan banjir seperti di Kecamatan Nusawungu, pihaknya juga telah menyiapkan skenario jalur-jalur alternatif. Sehingga saat bencana sewaktu-waktu terjadi, tidak terjadi penumpukan.

"Daerah rawan banjir seperti di bagian timur kita bersama teman-teman BPBD selalu siap manakala terjadi bencana seperti itu. kami siapkan berita berita jalan. Jalur-jalur alternatif kita siapkan, sehingga jika terjadi bencana langsung dialihkan ke jalur yang bisa dilalui," tegas Agus. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: