4. Diet Lemonade
Dikenal sebagai Lemonade Diet atau Master Cleanse, metode ini mengandalkan jus lemon manis buatan sendiri sebagai satu-satunya sumber kalori dan nutrisi selama minimal 10 hari. Meskipun beberapa pendukungnya mengklaim bahwa diet ini dapat membantu melarutkan lemak dan membersihkan racun tubuh.
Diet ini tidak menyediakan cukup serat, protein, lemak, vitamin, atau mineral yang diperlukan tubuh. Pembatasan kalori yang drastis dapat menyebabkan peningkatan hormon stres kortisol, berpotensi mengakibatkan kenaikan berat badan jangka panjang.
5. Diet Mayo
Diet Mayo menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan penurunan berat badan cepat dengan membatasi karbohidrat dan garam. Dalam siklus 13 hari, pengikut diet ini diarahkan untuk menghindari nasi, memprioritaskan sayuran dan sumber protein yang diolah tanpa garam.
6. Diet Baby Food
Dikenal sebagai tren diet di kalangan selebriti seperti Jennifer Anniston, Reese Witherspoon, dan Cheryl Cole, Diet Baby Food menekankan pemotongan kalori dan pengendalian porsi ala makanan bayi.
BACA JUGA:Konsumsi Udang untuk Program Diet Anda!
BACA JUGA:Tips Diet yang Efektif dalam 30 Hari
7. Diet Paleo
Dikenal sebagai the caveman diet atau diet manusia gua, Diet Paleo menekankan konsumsi makanan yang dulu dikonsumsi manusia purba. Makanan organik, ikan dari alam liar, dan daging dari hewan yang tumbuh secara alami menjadi fokus utama.
Dengan menghindari garam dan makanan olahan, diet ini tidak hanya menjanjikan penurunan berat badan, tetapi juga dapat mengurangi risiko hipertensi serta mengendalikan kadar gula darah untuk pencegahan diabetes.
8. Diet Food Combining
Diet Food Combining bertujuan untuk mengatur konsumsi karbohidrat dan protein dengan cara yang cerdas. Hindari mengonsumsi keduanya secara bersamaan, dan lebih baik kombinasikan karbohidrat dengan sayuran atau protein dengan sayuran. Dengan pendekatan ini, tubuh dapat mencerna nutrisi dengan lebih efisien.
9. Diet Alkali