BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Desa Karangrau Kecamatan Banyumas lewat kelompok wanita tani menjajal budi daya lobak putih. Itu merupakan hal baru bagi mereka ketika menanam sayuran bernama latin Raphanus sativus.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Banyumas, Sugiyanto menceritakan, sementara ini di wilayah Kecamatan Banyumas hanya kelompok wanita tani di Desa Karangrau yang budi daya lobak putih.
Di luar dugaan, setelah lobak putih dipanen, permintaan pasar terhadap lobak putih sebagai komoditas sayuran anyar ternyata tinggi.
"Setiap panen lobak putih selalu habis terjual, tidak ada sisa," terang Sugiyanto, Rabu (10/1/2024).
BACA JUGA:Lima Desa di Sumpiuh Berpotensi untuk Budi Daya Jagung
BACA JUGA:Budi Daya dan Wisata Petik Melon Hidroponik Menyokong PADes Nusadadi
Kelompok wanita tani di Desa Karangrau melakukan budi daya dengan menanam lobak putih sebagai variasi dari tanaman sebelumnya. Pengembangan jenis tanaman dari pakcoy, caisim, selada air, timun dan cabai, serta beragam tanaman obat keluarga.
Di era digital, kelompok wanita tani di Desa Karangrau memanfaatkan media sosial untuk pemasaran hasil panen sayuran. Terbukti mampu mendongkrak penjualan.
Berdasarkan catatan pengelola kelompok wanita tani di Desa Karangrau. Berapa pun jumlah hasil panen sayuran selalu tandas terbeli. Padahal pemasaran masih lingkup desa.
"Ada peningkatan omset penjualan sayuran hasil panen," imbuh Sugiyanto.
Produktivitas panen sayuran di kelompok wanita tani di Desa Karangrau mengalami penambahan. Misalnya, panen sebelumnya sepuluh kilogram. Di panenan berikutnya bisa mencapai 15 kilogram.
Masyarakat setempat antusias untuk membeli hasil panen sayuran kelompok wanita tani. Termasuk hasil dari budi daya lobak putih, yang juga banyak diminati. (fij)