Jalur kereta yang licin atau terganggu oleh pohon tumbang dapat menyebabkan masalah teknis atau kecelakaan.
Oleh karena itu, peningkatan pemantauan cuaca dan pemeliharaan jalur sangat penting.
4. Kegagalan Peralatan
Kegagalan peralatan dan infrastruktur, seperti kereta yang rusak, rel yang tidak terawat, atau gangguan pada sinyal perlintasan, dapat menyebabkan kecelakaan.
Pentingnya pemeliharaan dan pengawasan rutin tidak dapat diabaikan untuk memastikan semua elemen sistem berfungsi dengan baik.
5. Kurang Pemeliharaan
Ketidaksempurnaan dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan juga dapat menjadi pemicu kecelakaan.
Kesalahan dalam memeriksa, memelihara, atau memperbaiki komponen kereta api dapat membuka peluang untuk kegagalan sistem yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
6. Faktor Psikologis
Kesehatan mental dan fisik pengemudi kereta sangat penting. Stres, kelelahan, atau masalah kesehatan dapat mengurangi kewaspadaan dan waktu reaksi pengemudi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kecelakaan.
Program kesehatan dan kesejahteraan bagi personel kereta api adalah langkah proaktif yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.
7. Tingkat Keamanan di Perlintasan Kereta
Perlintasan kereta yang tidak aman atau minim pengawasan dapat menjadi sumber risiko yang signifikan.
Kurangnya pagar pengaman, sistem peringatan yang tidak memadai, atau kurangnya edukasi masyarakat tentang risiko di perlintasan dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.
8. Integrasi Sistem Prediksi Kecelakaan
Mengadopsi sistem prediksi kecelakaan yang canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mendeteksi pola atau perilaku anormal yang dapat menjadi tanda potensi kecelakaan.