CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Inflansi Kabupaten Cilacap di bulan Desember 2023 mengalami penurunan yakni 0,18 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Cilacap, Isnaini.
Isnaini mengatakan, terdapat sejumlah catatan peristiwa di akhir tahun 2023 yakni, adanya kenaikan harga kedelai di akhir tahun mengakibatkan kenaikan harga pada komoditas lain seperti tahu tempe dan sejenisnya.
Kemudian kenaikan harga gula secara internasional berdampak pada konsumsi pada gula. Serta cuaca kemarau yang melanda Cilacap berdampak pada komoditas pertanian holtikultura.
"Peristiwa tersebut menyebabkan inflansi 2023 kota Cilacap 0,18 persen. Dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 126,28 persen. Dampak infalnsi ini mengakibatkan inflasi kalender sebesar 2,69 persen di tahun 2023," kata Isnaini.
BACA JUGA:Hujan Deras, Tebing Setinggi 5 Meter di Majenang Longsor Hingga Tutup Akses Jalan
BACA JUGA:Bawaslu Cilacap Buka Pendaftaran Untuk Pengawas TPS, Dibutuhkan 5.000 Orang
Dikatakan Isnaini, inflasi 0,18 ini disumbang dari 6 kelompok barang dan jasa. Yakni kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,43 persen.
"Hal yang mengalami inflasi di desember bukan kelompok dominan. Tren secara kalender dari bulan Januari Inflansi naik. Namun Pemerintah Kabupaten Cilacap melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikannya," katanya.
Dijelaskan, upaya dalam pengendalian inflasi dilakukan dengan berbagai kebijakan yang dilaksanakan, baik operasi pasar murah di pasar, di CFD, pada kegiatan pertanian serta ajakan Pemkab Cilacap dalam mendorong masyarakat untuk menanam cabai, agar tidak bergantung pada produsen.
"Ini juga berimbas pada inflansi year on year (Yoy) dimana tahun 2022 sebesar 6,81 persen, di tahun 2023 ini turun 2,69 persen," ujar Isnaini.
Pihaknya berharap, pertumbuhan ekonomi, kurangnya angka pengangguran di Kabupaten Cilacap bisa ditekan, serta kesehterjaan masyarakat Cilacap bisa dinikmati oleh warga Cilacap. (ray)