3. Membiarkan Anak Marah
Anak yang mengamuk mungkin perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, jangan marah jika anak mengamuk, kecuali jika anak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya.
Cara ini dipercaya dapat membantu anak belajar melampiaskan amarahnya dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, ketika sudah dewasa pun, anak diharapkan mampu mengendalikan diri dengan baik tanpa harus berdebat dengan orang tuanya.
4. Orang tua harus berhenti berteriak
Para ibu harus ingat bahwa anak adalah cerminan dari orang tuanya. Saat ibu berteriak saat anak sedang tantrum, biasanya anak akan berteriak untuk menyamai volume suara ibunya karena anak ingin berkomunikasi dengan orang tuanya secara setara.
BACA JUGA:Beberapa Cara Untuk Mendidik Anak yang Tunarungu
BACA JUGA:Tips agar Anak Tidak Mengalami Speech Delay alias Terlambat Bicara
5. Membantu anak melakukan hal yang tidak bisa dilakukan
Tantrum bisa dipicu oleh hal sederhana seperti anak ingin memakai sepatu namun tidak mampu. Jika itu masalahnya, ibu dapat dengan lembut bertanya mengapa anak marah dan membantunya melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukannya sendiri.
Itulah dia cara untuk kengatasi anak saat tantrum. Jika beberapa cara di atas tidak berhasil, hal terakhir yang bisa dilakukan seorang ibu adalah memeluk erat anaknya.
Pelukan dipercaya dapat meredakan amarah berlebihan pada anak. Namun, jika anak Anda tidak bisa tenang meski sudah dipeluk, konsultasikan dengan psikolog anak untuk mendapatkan nasihat medis yang tepat. (fah)