BACA JUGA:8 Manfaat Yoga Bagi Kesehatan Fisik, Sangat Baik Dijadikan Rutinitas
3. Stroke
Bahaya kulit ayam lainnya adalah dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke, yang prosesnya serupa dengan penyakit jantung. Namun, pada kasus stroke, penyempitan pembuluh darah terjadi di otak.
Kondisi ini dapat mengakibatkan pasokan darah ke otak yang berkurang, menyebabkan beberapa jaringan otak tidak mendapatkan suplai darah yang memadai dan pada akhirnya mengakibatkan stroke.
4. Campylobacteriosis
Mengonsumsi kulit ayam juga dapat meningkatkan risiko terkena Campylobacteriosis, terutama jika pengolahannya tidak benar. Bakteri Campylobacter jejuni, penyebab campylobacteriosis, dapat bertahan dan berkembang biak pada kulit ayam bahkan saat disimpan dalam kondisi beku.
Gejala campylobacteriosis biasanya muncul 2–5 hari setelah bakteri C. jejuni masuk ke dalam tubuh, termasuk diare, kram perut, dan demam.
BACA JUGA:Mengenal Wedang Uwuh Serta Khasiatnya untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:6 Manfaat Minuman Fiber bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Selain itu, jika kulit ayam tidak dibersihkan secara menyeluruh sebelum diolah atau dimasak, dapat mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan demam tifoid.
Meskipun kulit ayam nikmat, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan risiko penyakit serius seperti yang telah dijelaskan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengonsumsi kulit ayam dengan bijak, membatasi jumlahnya, dan seimbangkan dengan asupan makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah.
Penerapan pola hidup sehat, termasuk rutin berolahraga, juga dapat membantu mengurangi risiko tersebut. Konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah potensi bahaya kulit ayam yang dikonsumsi secara berlebihan. (amp/*)